Wuhan Institute of Virology (WIV) belakangan kembali dicurigai sebagai sumber virus Corona COVID-19, dengan teori bocor dari sana atau malah dibuat. Pejabat lab tersebut akhirnya bersuara keras untuk membantahnya.
Negara seperti Amerika Serikat dan Australia getol meminta teori tersebut diinvestigasi walau konsensus sebagian besar ilmuwan meyakini virus Corona dari kelelawar. Demikian pula WHO belum lama ini menyebut teori kebocoran dari lab Wuhan belum dapat dikesampingkan.
Laporan Wall Street Journal belum lama ini juga menyatakan ada informasi tiga periset di WIV sakit serius di akhir 2019 atau menjelang merebaknya virus Corona.
Menanggapi berbagai pemberitaan itu, Yuan Zhiming selaku direktur National Biosafety Laboratory dan profesor WIV membantahnya. Sejak beroperasi di tahun 2018, tidak ada kebocoran atau infeksi ke manusia yang berasal dari sana.
“Saya ingin menekankan bahwa WIV tidak pernah mendesain, membuat atau membocorkan virus Corona,” katanya, seperti dikutip detikINETdari AP.
Sebelum Desember 2019, pihaknya tidak menyimpan apalagi menciptakan virus Corona. Mengenai kabar bahwa stafnya ada yang sakit di akhir 2019, pihaknya sudah meminta nama siapa saja yang dimaksud, namun tidak mendapatkannya. Sepengetahuannya, tidak ada yang sakit kala itu
Di pihak lain, Liang Wannian selaku bagian tim WHO-China yang menginvestigasi asal virus Corona juga menyatakan bahwa teori itu kecenderungannya sangat kecil.
“Jika beberapa negara yakin bahwa investigasi di area ini harus digelar, maka seharusnya dilakukan di laboratorium yang belum diperiksa,” ucapnya dikutip detikINET dari Global Times, Jumat (23/7/2021).
“Dalam langkah selanjutnya, saya pikir pelacakan hewan yang seharusnya menjadi prioritas. Ini adalah yang paling berharga dalam usaha kita,” cetusnya lagi. Sejauh ini memang belum diketahui hewan perantara yang diduga menularkan virus Corona dari kelelawar ke manusia.