Jika cuaca cerah, fenomena blue moon atau Bulan biru akan tampak di langit malam ini. Sebelum menyaksikan pemandangan langka tersebut, kalian perlu tahu fakta-fakta blue moon.

1. Tidak berwarna biru

Jika kalian sudah membayangkan purnama saat blue moon akan berwarna biru, sayangnya imajinasi kalian tidak terwujud. Karena blue moon sebenarnya tidak benar-benar biru.

“Asal-usul historis istilah ini sebenarnya masih simpang siur dan kebanyakan pihak menganggapnya sebagai kesalahan interpretasi,” sebut peneliti Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Andi Pangerang, dikutip dari situs LAPAN.

Pernah dengar istilah once in a blue moon? Istilah ini sering digunakan untuk menggambarkan peristiwa atau kejadian langka, dan hal tersebut mirip dengan Bulan purnama yang akan terjadi 22 Agustus malam ini.

“Istilah ini sudah ada setidaknya sejak 400 tahun lalu dari penelusuran saat ini, yang mana seorang penutur cerita rakyat berkebangsaan Kanada, Dr. Philip Hiscock, mengusulkan bahwa penyebutan blue moon bermakna bahwa ada hal yang ganjil dan tidak akan pernah terjadi,” jelas Andi.
2. Ada dua jenis blue moon
Secara umum ada dua definisi mengenai blue moon:

Seasonal blue moon (Bulan biru musiman), yakni Bulan purnama ketiga dari salah satu musim astronomis yang di dalamnya terjadi empat kali Bulan purnama
Monthly blue moon (Bulan biru bulanan), yakni Bulan purnama kedua dari salah satu bulan di dalam kalender Masehi yang di dalamnya terjadi dua kali Bulan purnama.
“Purnama pada 22 Agustus 2021, termasuk ke dalam seasonal blue moon atau Bulan biru musiman. Di dalam almanak petani Maine di Amerika Serikat (AS), purnama ini dinamakan sebagai purnama sturgeon dikarenakan pada bulan Agustus, ikan sturgeon (ikan penghasil kaviar) muncul ke permukaan danau sehingga mudah ditangkap,” kata Andi seperti dikutip dari situs resmi LAPAN.

3. Sangat langka
Blue moon seasonal atau musiman terjadi sedikit lebih jarang daripada blue moon bulanan. Dalam 1100 tahun antara 1550 dan 2650, hanya ada 408 blue moon musiman sedangkan blue moon bulanan ada 456. Dengan demikian, blue moon baik musiman atau bulanan hanya terjadi kira-kira setiap dua atau tiga tahun.

Sedangkan untuk Bulan Biru, yang benar-benar memancarkan cahaya biru, kemunculannya sangatlah langka. Blue moon yang benar-benar berwarna biru tidak ada hubungannya dengan kalender, fase Bulan atau jatuhnya musim, melainkan akibat dari kondisi atmosfer. Abu vulkanik dan kabut asap, droplet di udara, atau jenis awan tertentu dapat menyebabkan Bulan purnama tampak kebiruan.

4. Mitos angka 13
Di halaman Almanak untuk Agustus 1937, arti kalender untuk istilah “blue moon” diberikan. Penjelasan tersebut mengatakan bahwa Bulan purnama biasanya datang penuh dua belas kali dalam setahun, tiga kali untuk setiap musim. Namun kadang-kadang, akan datang tahun ketika ada tiga belas Bulan purnama.

Kemunculan Bulan purnama ketiga belas itu dianggap sebagai keadaan yang sangat disayangkan karena mengacaukan Peringatan Hari Besar Kristen seperti Prapaskah dan Paskah yang menggunakan Bulan purnama.

Karena alasan tersebut angka tiga belas dianggap sebagai angka sial. Dengan Bulan purnama ekstra itu, itu juga berarti bahwa salah satu dari empat musim tahun itu akan berisi empat Bulan purnama, bukan tiga seperti biasanya. Ketika musim tertentu memiliki empat Bulan purnama, yang ketiga tampaknya disebut blue moon sehingga yang keempat dan terakhir dapat terus disebut “bulan akhir”.

5. Terjadi lagi tahun 2024
Fenomena blue moon pernah terjadi pada 19 Mei 2019 dan 22 Mei 2016, dan memang fenomena ini terjadi tiga tahun sekali. Setelah tanggal 22 Agustus 2021, blue moon akan terjadi kembali pada 20 Agustus 2024 dan 20 Mei 2027 mengutip LAPAN.