3 Penyebab di Balik Kopi Bisa Picu Jerawat

0
513

Bagi sebagian besar orang, minum kopi merupakan rutinitas sehari-hari untuk membangkitkan energi. Namun di sisi lain, kopi juga bisa menjadi penyebab timbulnya jerawat.

Berikut tiga alasan kopi bisa jadi penyebab jerawat.

Menurut John Hopkins Medicine, kopi memiliki sejumlah manfaat selain meningkatkan energi yakni terkait dengan penurunan risiko penyakit seperti kanker usus besar, Alzheimer, Parkinson, dan stroke.

Terlepas dari efek dan potensi kesehatan tersebut, beberapa peminum kopi mungkin merasakan peningkatan kemunculan jerawat. Apa penyebabnya?

Berikut tiga alasan kopi bisa jadi penyebab jerawat.

1. Mengandung Kafein

Kopi tidak secara langsung menyebabkan jerawat. Namun, ada komponen kopi yang dapat memperburuk jerawat dalam kondisi tertentu – dan kafein adalah salah satunya.

Kecuali Anda sedang minum kopi tanpa kafein, kandungan kafein dalam kopi bisa memperparah masalah kulit. Menurut dokter kulit bersertifikat Yoram Harth, ini ada hubungannya dengan respons stres yang meningkat dalam tubuh yang ditimbulkan oleh kafein.

“Kafein meningkatkan pelepasan androgen dan menyebabkan stres saat dikonsumsi dalam jumlah berlebihan, yang pada gilirannya meningkatkan risiko jerawat,” kata Harth, seperti dikutip LiveStrong.

Ada hubungan antara kafein dan tingkat stres yang meningkat. Kafein dapat mengubah kadar hormon stres kortisol, menurut sebuah studi kecil Maret 2013 di Stress and Health.

Efek samping lain dari peningkatan kadar kortisol adalah jerawat. Stres berkorelasi dengan tingkat keparahan jerawat, menurut sebuah studi Desember 2017 di Clinical, Cosmetic and Investigational Dermatology.

Saat stres, tubuh memproduksi lebih banyak hormon yang disebut androgen, yang merangsang kelenjar minyak dan folikel rambut. Menurut American Academy of Dermatology, peningkatan produksi minyak di kulit ini dapat menyebabkan jerawat.

2. Tambahan gula

Rasa pahit kopi biasanya sering diadu dengan menambahkan sesendok gula atau pemanis lain yang tinggi seperti krimer dan sirup.

Bahan-bahan tambahan ini, meskipun menyenangkan di lidah, mungkin tidak menyenangkan bagi kulit.

“Gula dalam kopi dapat menyebabkan masalah kesehatan kulit seperti jerawat,” kata ahli diet terdaftar Nataly Georgieva.

Georgieva memaparkan, saat gula dikonsumsi, gula diserap dalam aliran darah, menyebabkan lonjakan gula darah dan insulin.

Pada gilirannya, ini mempengaruhi hormon, yang dapat meningkatkan produksi minyak di kulit. Terlalu banyak minyak membuat pori-pori bisa tersumbat hingga mengakibatkan jerawat.

“Begitu bakteri masuk, kemungkinan munculnya jerawat meningkat secara dramatis,” tambahnya.

3. Mengandung susu

Es kopi susu , frappuccino, dan lainnya mendapatkan konsistensi krim dari susu dan terkadang diberi topping krim kocok.

Susu dalam kopi Anda mungkin terkait dengan munculnya jerawat Anda.

Beberapa penelitian telah menemukan hubungan antara produk susu dan jerawat. American Academy of Dermatology menyebut wanita yang minum dua atau lebih gelas susu skim per hari diamati memiliki peluang 44 persen lebih tinggi untuk memiliki jerawat.

“Meskipun bukti hubungan antara konsumsi susu dan jerawat tidak konklusif, penting untuk menggarisbawahi apa yang kita ketahui,” kata Georgieva.

“Konsumsi susu melepaskan insulin, yang meningkatkan faktor pertumbuhan seperti insulin 1 (IGF-1). Pada titik ini, sel-sel kulit tumbuh lebih cepat dan produksi sebum meningkat. Sekali lagi, pori-pori tersumbat dan kemungkinan pecahnya jerawat.”

Produk susu juga mengandung laktosa, yang beberapa orang sensitif terhadapnya.

“Sebagai gula alami dalam susu, laktosa dapat menyebabkan wabah jerawat, ketika dikonsumsi oleh mereka yang sensitif atau tidak toleran,” kata Georgieva.

Sumber : CNN [dot] COM