Jet tempur Eurofighter Typhoon merupakan salah satu pesaing Dassault Rafale yang telah diborong pemerintah Indonesia. Eurofigter mampu terbang lebih cepat, namun Rafale lebih baik dalam manuver.

Eurofighter Typhoon sebelumnya sempat dilirik Menteri Pertahanan Prabowo Subianto untuk dijadikan armada pertahanan RI, namun pilihan pemerintah akhirnya jatuh pada Dassault Rafale dari Prancis.

Eurofighter Typhoon pada dasarnya adalah pesawat tempur udara yang cocok untuk fungsi multi-misi, sedangkan Rafale dalam konsep aslinya fokus pada dukungan taktis untuk pasukan darat sebagai opsi pertempuran udara dan berjaga-jaga.

Kedua fungsi tersebut berasal dari latar belakang peperangan masing-masing negara asal. Eurofighter karena situasi strategis negara-negara NATO selama perang dingin, di mana Jerman dan Italia secara langsung terkena invasi Soviet, membutuhkan pertempuran di udara melawan pejuang Rusia.

Hal tersebut memerlukan dukungan armada udara, karena tanpanya, pasukan darat kesulitan mengatasi serangan musuh.

Sementara itu, Prancis lebih tertutup dan memiliki tujuan utama mendukung pasukannya yang dikerahkan di Jerman.

Selain itu, Rafale juga dirancang untuk diangkut di atas kapal induk, sedangkan Eurofighter hanya pesawat berbasis pangkalan darat.

Dilansir dari Aviatia, salah satu alasan Rafale lebih baik dari Eurofighter adalah masa produksi Eurofighter telah berakhir pada 2020, dan kini pesawat tersebut cukup banyak memiliki masalah teknis.

Selain itu, Rafale disebut sebagai pesawat bom dan petarung yang lebih baik, bahkan jet tempur F-16 perlu berupaya keras untuk mengalahkan Rafale.

Kemudian Rafale juga disebut lebih efisien dibandingkan Eurofighter karena kemampuan manuver dan sistem avioniknya yang lebih baik. Meski demikian, Eurofighter bisa dipakai lebih baik mencegat musuh karena jet tempur ini bisa terbang lebih cepat.

Jet tempur Dassault Rafale. (AFP/BORIS HORVAT)

Pada bagian senjata, kedua jet tempur ini memiliki pendekatan berbeda. Rafale dapat mengangkut lebih banyak senjata, bahkan senjata nuklir.

Sedangkan Eurofighter dapat membawa senjata lebih tangguh, terutama untuk pertempuran rudal udara-ke-udara.

Rafale dipersenjatai rudal antikapal MBDA AM-39 Exocet udara-ke-darat dan MBDA CVS401-Perseus. Sementara Eurofighter membawa AGM-65 Maverick, AGM-88 HARM, Taurus KEPD 350, Storm Shadow / Scalp EG dan Brimstone.