Covid-19 varian omicron disebut memiliki gejala mirip seperti flu biasa. Namun bagaimana membedakan keduanya?
Ketua Pokja Infeksi Pengurus Pusat Persatuan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Erlina Burhan menjelaskan jika flu jarang disertai dengan nyeri tenggorokan atau tenggorokan gatal. Sementara dua gejala tersebut ditemukan pada varian Omicron.
“Gejala yang khas pada omicron adalah hidung tersumbat atau rinore, batuk, nyeri tenggorokan, terutama tenggorokan gatal. Memang sedikit mirip dengan [gejala] flu,” ujarnya dalam Seminar Daring berjudul “Super-immunity and Implication on New Variant of Covid-19”, seperti dikutip Kamis (3/2/2022).
“Namun jarang flu itu nyeri tenggorokan dan jarang tenggorokan gatal, flu biasanya adalah pilek dan kadang-kadang disertai batuk.”
Dia menambahkan sebagian besar gejala klinis pada Omicron ringan dan bahkan tidak bergejala. Sementara berdasarkan studi HKUMed Hong Kong, varian itu punya laju infeksi dan replikasi pada saluran pernapasan 70 kali lebih ringgi dari varian awal dan Delta.
Namun sebaliknya, laju infeksi dan replikasi varian Omicron pada paru disebutkan 10 kali lebih rendah dari varian awal.
Menurut Erlina Burhan, kemungkinan karena sifat Omicron yang punya tingkat keparahan yang lebih rendah.
“Hal ini mungkin berkaitan dengan varian omicron yang lebih cepat, namun dalam keparahan penyakit yang lebih rendah. Meski demikian keparahan tidak hanya ditentukan oleh replikasi virus tetapi juga faktor lainnya seperti badai sitokin dan immune escape,” jelas dia.
Meski sebagian gejala Omicron bersifat ringan, namun ada pengecualian. Ini berlaku untuk lansia, orang yang belum pernah divaksin, mereka yang punya komorbid dan anak-anak khususnya belum divaksin akan punya gejala lebih berat.
“Kita mendengarkan laporan kematian dari Inggris, AS, Jerman, Belanda terus ada setiap harinya karena Omicron ini sebagian kecil menimbulkan keparahan penyakit. Jadi dikatakan antara 0,03% hingga 1%,” jelas Erlina Burhan.
Erlina Burhan menjelaskan kemungkinan gejala Omicron di dalam negeri lebih ringan atau tidak bergejala disebabkan sudah vaksinasi Covid-19. “Kita perlu membenarkan narasi yang ada di masyarakat. Gejala Omicron di Indonesia ringan bahkan tidak bergejala karena sudah divaksin, jadi vaksinasi itu penting,” ujar dia.
CDC juga telah mengeluarkan laporan gejala Omicron pada Desember 2021. Berikut daftarnya:
- Batuk 89%
- fatique 65%
- Hidung tersumbat atau rirone 59%
- Demam 38%
- Mual atau muntah 22%
- Sesak nafas 16%
- Diare 11%
- Anosmia atau ageusia 8%