Anak Muda RI Lebih Kenal Kripto Ketimbang IPO, Salah Siapa?

0
622

Penduduk dunia termasuk Indonesia sedang dilanda booming cryptocurrency. Saking boomingnya ada beberapa anak muda tanah air yang lebih mengenal uang kripto ketimbang instrumen keuangan tradisional.

Hal ini dikisahkan Founder dan CEO UpBanx Wafa Taftazani dalam CNBC Indonesia Economic Outlook 2022 di Jakarta, Selasa (23/3/2022) ketika berbicara tentang inovasi digital mulai dari Web 3.0, Metaverse, blockchain hingga non fungible token (NFT).

Ketika itu, Wafa bertemu dengan seseorang berusia 17 tahun dari luar Pulau Jawa. Dia mengetahui tentang penerbitan koin digital atau initial coin offering (ICO) dan uang kripto tetapi tak mengetahui tentang penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO).

“Saya pernah ketemu anak usia 17 tahun, dia tahu ICO, dia tahu kripto tetapi ketika saya cerita salah satu teman saya mau IPO, dia bertanya apa itu IPO,” terang Wafa.

Wafa mengartikan fenomena ini sebagai tanpa disadari adanya generasi muda yang merangkul fintech melalui Web 3.0 tanpa disadari sistem keuangan tradisional.

“Ini dampaknya akan sangat besar, karena mereka akan sangat mudah mengakses ke pendanaan, mudah untuk berbisnis, karena dia tinggal buat NFT dan jual di Metaverse dan bisa mendapatkan uang,” terangnya.

Informasi saja, Web 3.0 merupakan fenomena pertukaran konten yang terjadi secara universal dan tidak satu otoritas yang mengawasi. Semua berbasis dengan blockchain yang mencatat semua transaksi dan keamanannya tidak bisa dibobol hacker.

Adapun NFT merupakan aset digital yang kepemilikannya dicatat di blockchain. Bentuknya bisa berupa foto, catatan rumah sakit, catatan kependudukan hingga catatan keuangan.

Sementara Metaverse menggabungkan semua konsep Web 3.0 hingga NFT dalam lingkungan virtual. Untuk mengakses dunia virtual ini biasanya dibutuhkan perangkat khusus augmented reality dan virtual reality.