Peningkatan kasus positif Covid-19 dari varian Omicron Siluman perlu diwaspadai. Pasalnya varian yang juga disebut ‘Son of Omicron’ kini sudah menyebar di 19 provinsi.
Dengan meningkatnya kasus tersebut, epidemiolog asal Universitas Airlangga (UNAIR), Laura Navika Yamani mengingatkan masyarakat untuk tetap menjaga ketat protokol kesehatan untuk mengurangi potensi penularan.
Varian Omicron Siluman disebut sebagai variasi dari Covid-19 jenis Omicron.
“Dinamakan sebagai Omicron Siluman, karena melalui uji untuk mengetahui Omicron atau bukan yaitu S-gene Target Failure (SGTF), hasilnya dapat menunjukkan seolah-olah bukan Omicron,” jelas Laura dalam sebuah keterangan resmi, Kamis (17/3).
Meskipun secara karakteristik berbeda, varian jenis ini tidak memiliki perbedaan pada tingkat keparahan dan gejala yang ditimbulkan bila dibandingkan Omicron jenis BA.1.
“Omicron Siluman atau BA.2 dinyatakan lebih menular, namun untuk tingkat keparahannya tidak berbeda secara signifikan,” tutur Laura.
Omicron Siluman diketahui dapat menghindar dari antibodi yang telah terbentuk melalui proses vaksinasi. Alasan tersebut pula yang mendasari sebutan siluman untuk varian ini.
Meski mengalami penurunan efektivitas, Laura menjelaskan daya proteksi dan antibodi yang sudah terbentuk tidak hilang.
Laura menyebut vaksin masih dianggap efektif dan perlu diberikan kepada seluruh masyarakat untuk menjaga diri dari infeksi Covid-19.
Lebih lanjut, Laura menjelaskan potensi kemunculan varian baru masih mungkin namun belum bisa dipastikan.
“Namun yang bisa dipastikan, selama masih ada sirkulasi virus, maka masih berpotensi bermutasi menjadi varian baru,” jelasnya.
Mutasi yang muncul pada sebuah varian baru dapat menguatkan atau malah melemahkan karakteristik dari virus itu sendiri.
Contohnya, jenis Omicron yang memiliki karakteristik tingkat penularan tinggi dan tingkat keparahan rendah, yang berkebalikan dengan karakteristik varian Delta.
Maka dari itu, meski kasus Covid-19 di Indonesia sudah mengalami penurunan dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya, masyarakat harus tetap waspada. Laura menyebut vaksin dan protokol kesehatan tetap menjadi kunci utama untuk mengakhiri pandemi.
“Vaksin dan protokol kesehatan menjadi upaya intervensi yang masih perlu dilakukan secara menyeluruh untuk mengubah pandemi jadi endemi, sekaligus mencegah adanya varian-varian baru dari COVID-19,” pungkasnya.
Penyebaran omicron siluman
Menurut data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) saat ini varian SARS-CoV-2 B.1.1.529 Omicron BA.2 telah menyebar di 19 provinsi. Sementara varian Omicron sendiri telah menyebar di 32 provinsi.
Berikut daftar 19 provinsi yang menjadi tempat penyebaran varian Omicron Siluman:
– Aceh
– Sumatera Utara
– Kepulauan Riau
– Jambi
– Bengkulu
– Lampung
– Banten
– DKI Jakarta
– Jawa Barat
– Jawa Tengah
– DI Yogyakarta
– Jawa Timur
– Nusa Tenggara Barat
– Kalimantan Tengah
– Kalimantan Timur
– Sulawesi Tenggara
– Sulawesi Selatan
– Sulawesi Tengah
– Gorontalo