Apple Mau Tawarkan Sewa, Solusi Kaum Enggak Cukup Uang Beli iPhone

0
400

Ponsel iPhone bisa jadi dambaan banyak orang, namun tak semua sanggup membelinya. Apple sepertinya paham masalah ini dan dikabarkan bakal meluncurkan layanan sewa iPhone yang mungkin lebih menguntungkan konsumen dibanding beli.

Rumor sewa iPhone dari Apple ini sudah berkembang sejak 2019, saat itu sebagian investor dikatakan ingin perusahaan menjual iPhone namun dengan status berlangganan.

Bloomberg yang mendapatkan informasi baru tentang ini melaporkan pada Minggu (3/4) bahwa model bisnis ini dapat menambah keuntungan Apple. Selain itu juga membuat Apple membangun infrastruktur finansial untuk mengurangi ketergantungan pada rekan bisnis.

Meski demikian ada minus yang diprediksi yakni disebut akan menurunkan angka penjualan ponsel baru.

Saat ini, hanya penggemar fanatik yang mengganti perangkat iPhone baru setiap tahunnya. Sedangkan sebagian besar konsumen lainnya, memperbarui iPhone mereka ketika merasa perlu.

Menurut Counterpoint Research, pengguna akan beli iPhone baru sebagai pengganti setiap tiga tahun. Jika harga penjualan iPhone rata-rata sekitar US$825 (sekitar Rp11,8 juta), artinya keuntungan yang didapat perusahaan selama tiga tahun tak lebih dari US$800 dari konsumen seperti itu.

Itulah dikatakan alasan Apple mencoba membuat layanan penyewaan iPhone berlangganan. Pada sistem ini Apple berpeluang mendapatkan untung misalnya US$800 dari uang sewa, selain itu iPhone yang sudah digunakan bisa dijual di pasar ponsel bekas.

Dalam skenario yang dibuat penulis Bloomberg, jika misalnya harga sewa iPhone 13 dibanderol US$35 (sekitar Rp500 ribu) per bulan selama tiga tahun, maka keuntungan yang didapat perusahaan bisa mencapai US$1.260 atau sekitar Rp18 juta.

Angka tersebut jauh lebih besar dari harga jual iPhone 13 sebesar $799 (Rp11,4 juta).

Sementara bila iPhone 13 Pro disewakan US$45 (sekitar Rp644 ribu) per bulan, perusahaan akan mendapatkan US$1.620 (sekitar Rp23 juta) atau lebih besar dari harga jualnya yakni $999 (sekitar Rp14,3 juta).

Tak hanya perusahaan yang untung, konsumen juga disebut bakal mendapat nilai positif. Pelanggan yang memanfaatkan skema langganan tidak perlu mengeluarkan uang belasan juta rupiah membeli iPhone baru. Selain itu mereka juga bisa mendapatkan iPhone terbaru setiap tahun, bukan setiap tiga tahun.

Kendati demikian, zdnet.com mengungkap ada banyak juga kerugian yang akan dialami konsumen dengan layanan sewa iPhone tersebut. Salah satunya adalah nilai jual kembali barang bekas.

Jika Anda orang yang apik menggunakan perangkat Anda, maka Anda dapat mengganti iPhone dengan keluaran terbaru setiap tahunnya dengan menjual iPhone lama Anda dan menambahkan sedikit uang untuk mendapatkannya. Artinya, Anda tidak perlu menunggu tiga tahun untuk bisa mendapatkan ponsel keluaran terbaru milik Apple.

Sumber : CNN [dot] COM