Rajin Menghapus Email Bisa Membantu Menyelamatkan Bumi

0
601
Google memperkenalkan Gmail Go, layanan serupa Gmail yang tidak makan memori. (dok. Google)

Menghapus e-mail bisa menjadi salah satu cara menyelamatkan Bumi. Tahukah Anda bahwa email spam, email yang belum dibaca, dan email yang menumpuk berkontribusi pada emisi karbon?

E-mail menjadi salah satu alat komunikasi digital yang sering digunakan. Sehingga, aktivitas berkirim e-mail secara tidak langsung ikut menyumbang sampah digital.

Sebab, untuk menyimpan jutaan e-mail yang dikirimkan dan diterima, dibutuhkan server yang cukup besar untuk menampung miliaran e-mail.

Server-server itu berada di data center besar yang menghabiskan banyak listrik setiap hari. Dan listrik masih dihasilkan oleh bahan bakar fosil, yang menghasilkan emisi karbon global.

Rata-rata orang Amerika memiliki sekitar 500 email yang belum dibaca. Jika menghapus 500 email yang belum dibaca, dengan asumsi itu bukan email penting, maka akan menghapus 175 gram karbon dioksida jika setiap email menyumbang 0,3 gram CO2 (karbon dioksida), demikian dikutip dari The Good Planet, Jumat (22/4/2022)

Menghapus email memang tampaknya sepele. Namun ternyata berkontribusi besar untuk menjaga Bumi. Pada 2019, sebanyak 293,6 miliar email dikirim setiap harinya di seluruh dunia.

Dari jumlah tersebut, 107 miliar email adalah spam. Jika semua orang di seluruh dunia menghapus 10 email (spam atau bukan) maka akan menghemat 1.725,00 GB penyimpanan server dan 55,2 juta kWh listrik.

Menghemat 55,2 juta kWh listrik artinya mengurangi 39.035 metrik ton karbon dioksida. Itu sama saja dengan mengurang penggunaan 19.356 ton batubara yang dibakar setiap hari.

Oleh karena itu, mulai sekarang biasakan untuk menghapus e-mail yang sudah terbaca, e-mail spam, atau e-mail yang sudah tidak diperlukan. Meski sepele, memiliki dampak yang besar bagi kelangsungan Bumi.

Jadi solusinya adalah mulai sekarang biasakan untuk menghapus e-mail yang sudah terbaca, e-mail spam, atau e-mail yang sudah tidak diperlukan.