Film animasi pertama Maroko sedang diproduksi oleh sebuah studio animasi di Casablanca. Film itu akan menampilkan kisah yang diilhami dari budaya dan cerita rakyat tradisional Maroko.
Film animasi pertama Maroko yang sekarang ini sedang diproduksi merupakan bagian dari uji coba tahun 2019 yang dipesan oleh saluran TV Marako Al Oula dan 2M dalam kemitraan dengan FICAM, Festival Internasional Film Animasi Meknes.
“Ini merupakan serial film animasi pertama yang 100 % diproduksi oleh orang Maroko, baik dalam penulisan naskah atau kemampuan teknis, semuanya dilakukan oleh orang Maroko mulai dari awal hingga akhir. Ini merupakan kehormatan bagi kami, karena saat kami kecil, kami selalu menonton film animasi asing seperti Sally, Belle and Sebastian, dan Captain Majed. Kami selalu berharap dapat menonton film animasi hasil garapan orang Maroko dan impian itu kini menjadi kenyataan,” papar Dalila Drouicha, manager produksi studio Artcoustic.
Studio animasi Artcoustic bersama dengan studio Lorem dan Neverseen yang semuanya berbasis di Casablanca, masing-masing akan memproduksi dua serial film.
Setiap serial terdiri dari 20 hingga 30 episode yang berdurasi tiga hingga lima menit. Setiap episode akan memakan biaya sekitar 100.000 Dirham atau setara 9.500 euro.
Ini menandai tahap pertama Maroko ikut menjadi pemain dalam dunia animasi.
“Saat ini kami tidak dapat berbicara tentang industri film animasi, kami dapat katakan bahwa kami berada di jalur yang tepat untuk memiliki industri film animasi Maroko sendiri. Kami tidak dapat berbicara tentang industri tersebut karena kami tidak memiliki sejarah dalam bidang ini dan kami juga tidak memiliki banyak proyek yang membuat kami dapat mengatakan kami memiliki industri film tersebut,” tambah Drouicha.
Penulis naskahnya sendiri perlu waktu selama satu tahun untuk melakukan penelitian yang dibutuhkan dan mengamati berbagai saluran TV.
“Tahapan produksi bagi berbagai animasi, contohnya, penulisan naskah, pembuatan storyboard (sketsa visual untuk menggambarkan alur cerita), pembuatan karakter animasi, tata suara, langkah-langkah itu tampaknya sama seperti pembuatan sebuah film. Namun implementasi langkah-langkah tersebut untuk pembuatan film animasi lebih sulit karena seluruh pekerjaan itu bergantung pada gambar dan karakter fiksi,” jelas Yassine Oubaba, editor di studio Artcoustic.
Dan kandungan film-film animasi tersebut akan menghormati warisan budaya Maroko.
“Ini merupakan serial film animasi yang menyatukan banyak cerita Maroko yang diambil dari kebudayaan Maroko, yang kami formulasi ulang dan tulis sedemikian rupa agar sesuai dengan metode produksi dan target penonton,” kata Oubaba.
Setelah sekian lama menonton film-film asing yang dialihbahasakan ke dalam Bahasa Arab, warga Maroko akan dapat menonton film animasi dalam dialek mereka sendiri, yang merupakan batu loncatan bagi industri audiovisual Maroko.
“Dialek Maroko digunakan karena target audiensnya adalah orang Maroko dan kontennya adalah Maroko, jadi tidak mungkin untuk berbicara kepada pemirsa Maroko dalam bahasa yang berbeda. Namun di masa depan, kami akan menerjemahkan film ini, karena hal yang positif dari proyek ini adalah kami dapat mengadaptasinya dengan mudah ke berbagai bahasa yang kami inginkan dan mengubah suaranya,” kata Oubaba.
Film animasi pertama direncanakan akan ditayangkan pada bulan September 2022.