Uni Eropa (UE) menyetujui kebijakan port pengisian daya tunggal untuk ponsel, tablet, dan kamera dengan menggunakan USB-C. Prosesnya butuh waktu lebih dari satu dekade dengan melibatkan survei luas yang melibatkan warga hingga produsen teknologi.
Kebijakan itu disahkan melalui amendemen Petunjuk Parlemen dan Dewan Eropa nomor 2014/53/EU tentang Harmonisasi Undang-Undang Negara Anggota Terkait penyediaan peralatan radio di pasaran.
Dikutip dari dokumen proposal Petunjuk Parlemen dan Dewan yang dipublikasikan 23 September 2021, keinginan memiliki tipe charger tunggal itu didorong keluhan pengguna iPhone dan Android yang harus beralih ke port berbeda untuk pengisian daya ponsel mereka.
Seperti diketahui, iPhone diisi daya dari kabel tipe Lightning, sedangkan perangkat berbasis Android menggunakan konektor USB-C.
Hasil studi di 2019 menyebut setengah pengisi daya atau 50 persen yang dijual bersama ponsel pada 2008 memiliki konektor USB micro-B. Sementara, 29 persen lainnya dilengkapi konektor USB-C, dan 21 persen sisanya konektor Lightning.
Sepanjang prosesnya, Komisi Uni Eropa juga menyebut sudah berulang kali melakukan diskusi dan konsultasi dengan pemangku kepentingan dan beberapa kali menemui kebuntuan sebelum akhirnya keluar keputusan.
Untuk lebih lengkapnya, berikut kronologi USB-C jadi satu-satunya port pengisian daya di Uni Eropa:
1. Tahun 2009
Sejak 2009, Komisi Uni Eropa berusaha membatasi fragmentasi pasar alias jenis yang beragam untuk pengisian daya ponsel dan perangkat serupa. Hanya saja inisiatif tersebut terbatas pada skema sukarela negara-negara anggota yang tidak mengikat secara hukum. Alhasil, penerapannya tidak konsisten dan tak seragam.
Pada Juni 2009, produsen utama telepon seluler mengikuti permintaan komisi Uni Eropa dengan menandatangani nota kesepahaman (MoU) harmonisasi pengisian daya telepon seluler berkemampuan data yang diuji di UE.
Pada tahun yang sama, terjadi kesepakatan untuk mengembangkan spesifikasi umum USB 2.0 micro-B yang memungkinkan kompatibilitas pengisian daya ponsel di pasaran.
Hasil MoU tersebut berhasil mengurangi fragmentasi pasar dan menarik keselarasan hampir secara global. Implementasinya juga mengurangi jumlah solusi pengisian daya ponsel secara efektif, yakni dari 30 menjadi hanya tiga.
Namun demikian, tidak pernah dibahas dampak masalah terhadap lingkungan yang timbul dari keberadaan interface dan protokol komunikasi pengisian daya yang berbeda hingga dua kali pembaruan kesepakatan tersebut.
2. Tahun 2014
MoU itu kemudian berakhir pada 2014. Komisi Uni Eropa lantas berusaha mendorong ditandatanganinya perjanjian sukarela baru di negara anggotanya.
3. Tahun 2018
Pada Maret 2018, setelah beberapa diskusi di antara produsen dan pertukaran pandangan dengan Komisi UE, industri mengusulkan MoU baru tentang solusi pengisian daya bersama di masa depan untuk smartphone.
Namun, Komisi menganggap MoU baru ini tidak memuaskan karena tidak sejalan dengan tujuan harmonisasi UE yang berupaya membatasi pemecahan solusi pengisian daya untuk ponsel dan gawai lainnya.
MoU baru yang diusulkan masih memungkinkan solusi eksklusif yang dianggap tidak berpengaruh banyak oleh Komisi mengingat keuntungan teknis dari USB Type-C.
Pada tahun yang sama, sebuah studi penilaian dampak perbedaan port pengisian daya yang tujuan awalnya untuk meningkatkan kenyamanan konsumen dibuat.
Hasil studi ini menyimpulkan bahwa pengisian daya menggunakan port yang sama untuk semua perangkat radio (smartphone, tetapi mungkin juga tablet, kamera, earbud, dll) akan menguntungkan konsumen serta mengurangi limbah elektronik (e-waste).
Namun, studi juga menemukan bahwa penyelarasan port pengisian daya tidak akan mencapai interoperabilitas (kemampuan perangkat elektronik dengan karakteristik yang berbeda untuk berbagi pakai secara terintegrasi) pengisian penuh.
Sebab faktanya, saat ini terdapat berbagai jenis port pengisian daya dan tidak semuanya menjamin performa pengisian daya yang sama jika menggunakan perangkat pengisi daya dari merek berbeda.
Selain itu, penelitian ini menyimpulkan bahwa memiliki perangkat pengisi daya yang sama di berbagai jenis perangkat kemungkinan akan meningkatkan kenyamanan konsumen secara keseluruhan.
Sementara, pengisian nirkabel penelitian menyimpulkan, jika terobosan teknologi dalam pengisian daya ini terjadi, maka dapat mengalahkan alasan penggunaan konektor yang sama untuk semua peralatan komunikasi secara signifikan.
Penilaian dampak awal kebijakan ini pun dilakukan pada 2018-2019. Targetnya, warga negara, asosiasi konsumen, organisasi non-pemerintah (LSM), asosiasi produsen, dan produsen individu atas penggunaan satu port pengisian daya untuk semua perangkat komunikasi radio.
4. Tahun 2019
Komisi Uni Eropa melakukan konsultasi publik yang menargetkan negara anggota, warga negara, asosiasi konsumen, LSM, asosiasi produsen, dan produsen individu melalui berbagai area penelitian dan survei.
Selain itu juga dilakukan survei kepada konsumen untuk mengetahui kebutuhan mereka terhadap port pengisian daya yang bersifat universal.
5. Tahun 2020
Berdasarkan kesimpulan studi di 2018, Komisi Uni Eropa meluncurkan dua studi pelengkap tentang pembelian terpisah antara ponsel dan port pengisian daya pada Oktober 2020.
Pada Januari 2020, Parlemen Eropa mengadopsi resolusi yang menyerukan penggunaan pengisian daya satu port secara umum untuk ponsel demi menghindari fragmentasi pasar. Secara khusus, resolusi tersebut juga meminta Komisi untuk memberikan payung hukum berupa aturan jelas terkait pengisi daya bersama.
Komisi Uni Eropa juga memastikan konsumen tidak lagi berkewajiban membeli pengisi daya baru dengan setiap item perangkat komunikasi baru yang dibelinya.
Langkah-langkah unbundling juga disebut harus diperkenalkan dengan solusi pengisian daya yang umum. Jika tidak, tujuan untuk mengurangi volume perangkat pengisian daya yang diproduksi per tahun dan karenanya mengurangi limbah elektronik (e-waste) tidak akan tercapai.
6. Tahun 2021
Komisi Uni Erop kembali menggelar survei dan wawancara khusus terhadap konsumen di berbagai negara anggota Uni Eropa. Selain itu juga digelar survei terhadap pemangku kepentingan dengan target survei adalah ahli, negara-negara anggota, warga masyarakat, asosiasi konsumen, dan produsen.
7. Tahun 2022
Komisi Uni Eropa akhirnya menyetujui penggunaan satu port pengisian daya ponsel, tablet dan kamera untuk pertama kalinya di dunia dengan menggunakan USB-Type C mulai 2024.
Keputusan itu membuat Apple harus mengubah semua konektor iPhone yang dijual mulai 2024.
“Pada musim gugur 2024, USB Type-C akan menjadi port pengisian daya umum untuk semua ponsel, tablet, dan kamera di UE,” kata Parlemen Eropa dalam sebuah pernyataan dikutip dari Reuters.
Kepala industri Uni Eropa Thierry Breton mengatakan kesepakatan itu akan menghemat sekitar 250 juta euro (US$267 juta) atau sekitar Rp3,8 triliun untuk konsumen.
“Ini juga akan memungkinkan teknologi baru, seperti pengisian nirkabel, muncul dan berkembang tanpa membiarkan inovasi menjadi sumber fragmentasi pasar dan ketidaknyamanan konsumen,” katanya.
Lewat intervensi politiknya, Dewan Eksekutif UE juga bisa menyelaraskan sistem pengisian nirkabel di masa yang akan datang. Kesepakatan itu juga mencakup e-reader, earbuds, dan teknologi lainnya berarti itu juga akan berdampak pada Samsung, Huawei (HWT.UL) dan pembuat perangkat lainnya.
“Kami bangga bahwa laptop, e-reader, earbud, keyboard, mouse komputer, dan perangkat navigasi portable juga disertakan,” kata anggota parlemen Alex Agius Saliba, yang memimpin debat di Parlemen Eropa.