Uji Fitur Foto Model Panjang, Instagram Dicap Jadi TikTok KW

0
316
Source : https://www.designweek.co.uk/issues/9-15-may-2016/5-important-things-that-happened-in-design-this-week/

Instagram belum berhenti meluncurkan fitur yang membuatnya semakin mirip TikTok. Baru-baru ini, CEO Instagram, Adam Mosseri mengonfirmasi pihaknya sedang menguji fitur foto dengan rasio 9:16.

“Anda bisa punya video berukuran memanjang, tetapi Anda tidak mendapatkannya pada foto di Instagram. Jadi kami kira, mungkin kami harus memperlakukan keduanya dengan sama,” kata Mosseri seperti dilansir The Verge.

Saat ini, pengguna Instagram hanya bisa mengunggah foto bentuk vertila maksimal dengan rasio 4:5. Namun dengan rasio 9:16 yang sedang diuji, foto yang diunggah nantinya bisa memenuhi seluruh layar ponsel.

Akan tetapi, belum juga diluncurkan, inisiatif Instagram tersebut telah mengundang kritik. Sejumlah fotografer menilai foto akan tampil dengan konyol jika dalam rasio 9:16.

Salah satu fotografer yang telah menguji fitur ini adalah Thomas Fitzgerald. Dalam tulisan di blog pribadinya, Fizgerald menyebut fitur baru itu malah merusak foto yang diunggah fotografer.

Pasalnya, keterangan foto (caption) yang biasanya ada di bagian bawah unggahan foto, kini menyatu dengan foto tersebut. Hanya saja, untuk menampilkan keterangan secara jelas, Instagram membuat foto yang diunggah memiliki gradasi di bagian bawahnya.

“Jika Anda seorang fotografer di Instagram, Anda mungkin mulai berpikir dengan cara lain apa, Anda bisa membagikan konten Anda, karena fotografi di Instagram sepertinya sekarang cuma sekadar fitur pajangan,” tulis Fitzgerald.

Fitzgerald juga mengeluhkan banyaknya konten video yang dijejalkan dalam lini masanya. Ia menduga hal itu dikarenakan orang-orang di Meta (induk perusahaan Instagram) tidak suka dengan melejitnya perkembangan TikTok.

“Orang-orang di Meta jelas tidak senang dengan perkembangan platform tersebut. Mereka berpikir bisa berkompetisi dengan entah bagaimana mengubah Instagram menjadi kloning menyedihkan dari TikTok dan disaat yang sama mengacuhkan jutaan pengguna Instagram yang telah melambungkan platform tersebut,” tulisnya.

Mosseri mengakui fitur baru ini kurang ideal untuk unggahan foto. Tak hanya itu, Mosseri juga mengatakan, pihak Instagram harus mengonsolidasikan kembali timnya dan menentukan langkah ke depan.

“Saya kira kami harus mengambil langkah mundur, berkonsolidasi lagi, dan mencari cara bagaimana kami akan melangkah ke dpepan,” kata Mosseri.

Sebelumnya, kritik juga datang dari dua selebritas Kim Kardashian dan Kylie Jenner. Mereka menyerukan Instagram agar kembali ke titahnya sebagai aplikasi berbagi foto lewat pernyataan “Make Instagram Instagram Again”.

Tak hanya itu, sebuah petisi juga muncul di change.org bertajuk ‘Make Instagram Instagram Again’. Per Jumat (29/7) pukul 13.53 WIB, petisi itu sudah ditandatangani oleh 230.861 warganet.

Petisi itu pada intinya memintaInstagram kembali ke karakter aslinya, yakni mengutamakantimeline foto ketimbang video.

“BERHENTI MENCOBA MENJADI TIKTOK!” tertulis dalam petisi itu.

“Kita memiliki TikTok karena suatu alasan, dan jujur saja, satu-satunya reels yang diunggah [di IG] adalah daur ulang [video-video] TikTok dan konten yang sudah dilihat dunia. Apa yang inovatif dan unik dari konten lama? Nihil!” cetus pernyataan itu.

Sumber : CNN [dot] COM