Pada ajang GPU Technology Conference (GTC), Nvidia tak cuma memperkenalkan RTX 4080 dan RTX 4090. Mereka juga merilis system on a chip (SoC) untuk mobil otonom, namanya Drive Thor.
Dalam keynotenya, CEO Nvidia Jensen Huang memperkenalkan Drive Thor yang menurutnya didesain menggunakan semua teknologi terkini yang mereka punya, dan bisa menghasilkan kemampuan komputasi sebesar 2.000 teraflop namun dengan biaya yang tetap rendah.
Menurut Nvidia, Drive Thor bisa menangani bermacam fungsi dari sebuah mobil, seperti hiburan, dashboard digital, sensor, parkir, dan operasional otonom. Dengan begitu, biaya produksi juga bisa ditekan karena tak memerlukan banyak chip.
Mobil yang menggunakan Drive Thor bisa menjalankan bermacam sistem operasi seperti Linux, QNX, dan Android secara bersamaan. Namun karena mobil otonom membutuhkan kemampuan komputasi yang tinggi, bisa saja sebuah mobil menggunakan dua buah Drive Thor secara bersamaan.
Namun untuk memakai dua Drive Thor, dibutuhkan juga chip NVLink-C2C yang punya teknologi interkoneksi. Sehingga sebuah mobil bisa tetap menjalankan sebuah sistem operasi meski menggunakan dua SoC.
Nvidia mengklaim kalau Drive Thor menandai sebuah pencapaian yang signifikan dalam hal ‘deep neural network accuracy’. SoC ini punya sebuah engine transformer, sebagai tambahan untuk GPU Tensor Core buatan Nvidia.
“Transformer network memproses data video sebagai sebuah frame persepsi, membuat platform bisa memproses data lebih banyak dalam satu waktu,” jelas Nvidia.
Driv Thor ini adalah penerus dari Drive Orin dan menggantikan Drive Atlan. SoC ini diperkirakan mulai dipakai mobil yang diproduksi pada 2025 mendatang, demikian dikutip detikINET dari Engadget, Rabu (21/9/2022).
Sejauh ini pemesan yang sudah mengantre Drive Thor adalah Zeekr, merk EV yang dimiliki Geely, yang sebelumnya sudah menggunakan SoC Drive Orin untuk mobil otonom level 3.