Bukan hanya akun hacker Bjorka yang mengirimkan pesan pedas pada Kementerian Kominfo. Namun sejumlah warganet juga ikut mengomentari lembaga tersebut.
Bjorka diketahui mengunggah pesan dalam akun di forum Breached.to yang meminta kementerian itu untuk berhenti menjadi idiot.
Ini terkait ucapan Dirjen Aptika Kementerian Semuel Abrijani Pangerapan yang meminta untuk tidak menyerang karena merugikan masyarakat setelah dugaan kebocoran data SIM Card disebarkan Bjorka.
Pengguna Twitter ikut mengomentari unggahan Bjorka itu. Ada pengguna yang menyatakan hal tersebut memalukan.
Selain itu adapula yang mendukung dan menganggap wajar ucapan Bjorka tersebut. Mereka juga ada yang mengingatkan tugas Kominfo untuk melindungi masyarakat. Selain itu netizen menyebutkan Kominfo memiliki wewenang dan tanggung jawab dalam kebijakan registrasi SIM Card.
Menteri Kominfo, Johnny Plate juga mengomentari soal sindiran Bjorka. Dia hanya mengatakan bagi pihak yang tidak mengerti dan melanggar undang-undang adalah yang salah.
“Yang tidak mengerti undang-undang dan melanggar undang-undang itu yang salah Sedangkan terminologi kata-kata kalau ruang digital menggunakan kata-kata tidak etis dan terpancing tidak etis, kita mendorong ruang digital kotor. Apa mau kita seperti itu?” kata Johnny ditemui di DPR, Rabu (7/9/2022).
Dia menegaskan bagi pihak yang melakukan pelanggaran data dan juga menggunakan terminologi tidak etis adalah tidak baik. “Sudah melakukan tindakan pelanggaran berupa kebocoran data menggunakan terminologi tidak etis dan tidak sejalan dengan kultur kita, itu tidak baik. Jangan ikut-ikut yang seperti itu,” jelasnya.
Akun Bjorka diketahui yang menyebarkan informasi kebocoran dan penjualan 1,3 miliar data registrasi SIM Card. Data tersebut dijual dengan harga US$50 ribu atau Rp 745,6 juta.
Bjorka juga membagikan sampel data yang bocor tersebut. Peretas diklaim berhasil mendapatkan data-data seperti NIK dan juga nomor ponsel.