Intel berencana melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) ribuan karyawannya. PHK disebut akan dilakukan awal bulan ini dan dilakukan pada beberapa divisi intel, termasuk penjualan serta penjualan.
Rencana tersebut kabarnya akan mempengaruhi hingga 20% pegawai perusahaan. Dalam laporan Bloomberg menyebutkan Intel memiliki 113.700 karyawan pada Juli lalu, dikutip dari Reuters, Rabu (12/10/2022).
Bloomberg melaporkan pemangkasan jumlah karyawan dilakukan Intel dikarenakan pembuat chip menghadapi pasar PC yang melambat. Sementara itu, Reuters menuliskan perusahaan menolak mengomentari kabar PHK.
Beberapa waktu terakhir, Intel harus menghadapi beberapa situasi buruk. Misalnya, Juli lalu memangkas perkiraan penjualan serta laba tahunannya, setelah meleset dari hasil kuartal kedua.
Selain itu daya beli masyarakat terhadap PC juga lebih sedikit dibanding saat kebijakan lockdown masih dilakukan. Ini terjadi akibat inflasi yang tinggi dan pembukaan kembali kegiatan untuk bekerja di kantor dan belajar di sekolah.
Pemberlakuan pembatasan Covid-19 di pasar PC utama China dan konflik Rusia-Ukraina yang membuat rantai pasokan dan membebani permintaan, yang pada akhirnya membuat Intel juga berada di bawah tekanan.
Chief Executive Officer Intel, Pat Gelsinger merilis memo kepada karyawan yang menguraikan rencana perusahaan. Yakni membuat model pengecoran internal yang ditunjukkan bagi pelanggan eksternal dan lini produk perusahaan.
Reuters melaporkan Taiwan Semiconductor Manufacturing Co merupakan pemain teratas dari bisnis ini. Sedangkan, Intel sudah mulai merakit sendiri chip yang didesainnya.
