Ratusan pekerja bergabung dalam protes di pabrik iPhone, Foxconn, di China. Bahkan beberapa pekerja pria terlihat menghancurkan kamera CCTV dan jendela. Video rekaman perusakan tersebut beredar luas di media sosial.
Pemicu protes dimulai pada Rabu (23/11) pagi waktu setempat, saat perusahaan berencana untuk menunda pembayaran bonus, kata banyak pengunjuk rasa di siaran langsung.
“Beri kami gaji kami!”, teriak para pekerja yang dikelilingi oleh orang-orang dengan pakaian hazmat lengkap, dikutip dari Reuters.
Sedangkan rekaman lain menunjukkan gas air mata dikerahkan dan pekerja merobohkan penghalang karantina. Beberapa pekerja mengeluh bahwa mereka terpaksa berbagi asrama dengan rekan kerja yang dinyatakan positif COVID-19.
Dalam video yang beredar online, beberapa buruh pabrik iPhone mengeluh bahwa mereka selalu waswas tidak mendapatkan jatah makan selama di karantina.
“Foxconn tidak pernah memperlakukan manusia seperti manusia,” kata salah seorang pekerja.
Foxconn yang secara resmi bernama Hon Hai Precision Industry Co Ltd, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya telah memenuhi kontrak pembayarannya dan bahwa laporan staf yang terinfeksi yang tinggal di kampus dengan rekrutan baru adalah tidak benar.
“Terkait kekerasan apapun, perusahaan akan terus berkomunikasi dengan karyawan dan pemerintah untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali,” tambah perusahaan.
Sumber yang mengetahui situasi di Zhengzhou mengatakan produksi di pabrik tidak terpengaruh oleh keresahan pekerja dan produksi tetap “normal”.
Sebelumnya dilaporkan bahwa produksi iPhone di pabrik bisa merosot sebanyak 30% pada bulan November, dan Foxconn bertujuan untuk melanjutkan produksi penuh di sana pada paruh kedua bulan ini. Apple telah memperingatkan bahwa mereka mengharapkan pengiriman model iPhone 14 premium yang lebih rendah daripada yang diantisipasi sebelumnya.
Sementara kerusuhan terbaru malah menambah ketidakpastian, sumber tersebut mengatakan perusahaan masih bekerja keras untuk mencapainya.
Sumber kedua yang mengetahui masalah ini, mengatakan Foxconn tidak mungkin mencapai target. Ia menunjuk pada gangguan yang disebabkan oleh kerusuhan, yang berdampak terutama pada rekrutan baru yang dipekerjakan untuk menjembatani kesenjangan dalam angkatan kerja.
“Awalnya, kami mencoba untuk melihat apakah rekrutan baru bisa online pada akhir November. Tapi dengan kerusuhan, sudah pasti kami tidak bisa melanjutkan produksi normal pada akhir bulan.” ujar dia.
Foxconn menyumbang 70% dari pengiriman iPhone secara global. Itu membuat sebagian besar ponsel di pabrik Zhengzhou, meskipun memiliki lokasi produksi lain yang lebih kecil di India dan China selatan.