KTT iklim global sedang berlangsung di Sharm el-Sheikh, dan Sekjen PBB Antonio Guterres pada Senin (7/11) memperingatkan bahwa negara-negara, khususnya yang paling kaya, harus bertindak cepat untuk menghindari kehancuran ekologi.

“Kita sedang berada pada jalan raya ke neraka iklim dan kaki kita menginjak pedal gas mobil dengan kencang,” demikian deklarasi Guterres pada forum internasional yang disponsori oleh PBB itu. “Kita sedang memperjuangkan kehidupan kita dan kita sedang kalah.”

Kunci dari pembahasan tahun ini adalah bagaimana dan sejauh mana negara-negara industri paling kaya yang menghasilkan porsi terbesar dari emisi rumah kaca, termasuk AS, harus membantu negara-negara miskin yang acapkali paling besar menderita akibat perubahan iklim ini.

Konferensi yang secara resmi dimulai pada hari Minggu itu mengatakan Bumi mengalami suhu paling panas selama delapan tahun, termasuk kurun sejak negara-negara menyetujui persetujuan Paris yang bersejarah pada 2015.

Persetujuan itu menyerukan bagi pengurangan besar emisi gas rumah kaca lewat transformasi ke sumber energi bersih dan pengurangan penggunaan bahan bakar fosil guna memperlambat pemanasan global.