Padi merupakan salah satu tanaman pokok dunia. Tanaman yang menghasilkan beras kemudian menjadi nasi ini, dikonsumsi secara teratur oleh lebih dari setengah populasi dunia. Kini, padi berhasil ditanam dalam gaya berat mikro, di laboratorium luar angkasa Wentian China yang baru diluncurkan.
Wentian diluncurkan pada Juli 2022 lalu, dan bergabung dengan modul Tianhe dari stasiun luar angkasa China yang baru. Misi ini salah satunya melakukan eksperimen menanam padi dalam gaya berat mikro.
Padi biasanya tumbuh hingga 90-120 cm selama empat bulan, sementara padi di Wentian belum dapat menyelesaikan seluruh siklus pematangannya sejak percobaan dimulai pada bulan Juli. Namun, padi-padi ini tampaknya sudah berada di jalur yang benar.
Dikutip dari Universe Today, Jumat (9/12/2022) sebenarnya ada dua jenis padi yang diluncurkan sebagai bagian dari percobaan ini. Padi jenis pertama merupakan varietas pucuk tinggi yang mencapai hampir 30 cm di bulan pertama pertumbuhannya, dan padi jenis kedua merupakan varietas kerdil yang tingginya mencapai sekitar 5 cm. Rata-rata pertumbuhan ini setara dengan varietas padi khusus di Bumi.
Padi bukan satu-satunya tanaman yang diuji dalam percobaan ini. Tim ilmuwan China juga turut memboyong Arabidopsis thaliana. Ini adalah tanaman berbunga umum yang biasanya digunakan untuk mempelajari mutasi genetik, yang akan sangat membantu ketika melakukan eksperimen di luar angkasa.
Padi tumbuh di luar angkasa Stasiun luar angkasa Tiangong. Foto: Chinese Academy of Sciences
Studi padi dan mutasi keduanya memiliki sejarah panjang dalam penerbangan luar angkasa. Para astronaut Apollo 11 memakan ayam dan nasi kering beku selama perjalanan mereka ke Bulan. Dalam perkembangannya, upaya pertanian berbasis luar angkasa apa pun pasti menyertakan padi dalam eksperimen mereka. Jadi, ini adalah langkah ke arah yang benar.
Ini juga bukan pertama kalinya China mengirim padi dan beras ke luar angkasa. Dalam perjalanan Chang’e 5 November 2020, dan beberapa kali perjalanan pesawat ruang angkasa China lainnya juga turut membawa padi dan tanaman lainnya.
Arabidopsis thaliana tumbuh di stasiun luar angkasa. Foto: Chinese Academy of Sciences
Studi-studi tersebut berfokus pada peningkatan hasil tanaman ini, dan diharapkan akan muncul beras dari lingkungan radiasi ruang angkasa berkualitas tinggi setelah ditanam kembali di Bumi.
Ini juga bukan pertama kalinya beras berhasil ditanam di luar angkasa. Sebuah tim mahasiswa dari Indonesia pernah menguji efek penanaman padi dalam gaya berat mikro di ISS pada tahun 2016. Mereka tidak berangkat langsung, melainkan padi ini saja yang dikirim ke ISS dalam program kerja sama antara sejumlah SMA di Sumatera Utara, Jakarta, Bandung dan Jayapura, Kedubes AS dan Kemenko Polhukam.
Industri yang sedang berkembang ini telah meneliti lebih dari 200 jenis tanaman dimodifikasi dengan cara ini, dan eksperimen terus berlanjut.
Untuk saat ini, para ilmuwan terus melakukan percobaan dan berharap mendapatkan benih yang dapat mereka bawa kembali ke Bumi untuk dipelajari jika ada perbedaan signifikan yang telah ditanam dalam gaya berat mikro. Eksperimen ini dapat menunjukkan masa depan yang cerah di luar angkasa untuk salah satu tanaman terpenting di dunia.