Di penghujung tahun 2022, Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) mengklaim telah mematikan seluruh jaringan 3G miliknya. Lantas, bagaimana dengan Telkomsel dan XL Axiata?
Presiden Direktur dan CEO XL Axiata Dian Siswarini menuturkan bahwa pihaknya belum bisa mematikan jaringan 3G dalam waktu dekat ini.
“Sekarang sudah tinggal sedikit lagi. Mungkin tahun depan habis. Diperkirakan dua kuartal lagi habis,” ujar Dian di XL Axiata Tower, Jakarta, Jumat (9/12/2022).
Kendati begitu, XL Axiata mempunyai strategi agar para pelanggannya beralih atau upgrade layanan 3G ke 4G.
“(Belum dimatikan jaringan 3G) karena masih ada pengguna. Jadi, sebetulnya tahun ini, supaya pengguna masuk ke 4G, kita banyak memberikan edukasi dan juga program device bundling. Kita masukan program device bundling untuk handset 4G supaya mereka kalau yang belum punya handset 4G, mereka bisa membeli handset 4G dengan harga yang affordable,” tutur Dian.
Sedangkan Telkomsel belum lama ini menunda suntik mati layanan 3G dari tahun 2022 ke 2023. Adapun, progress peralihan jaringan dari 3G ke 4G yang dilakukan anak perusahaan Telkom sudah 70%.
Direktur Network Telkomsel Nugroho mengatakan proses peningkatan/pengalihan (upgrade) layanan jaringan 3G ke 4G dilakukan oleh Telkomsel secara bertahap dan terukur sejak Maret 2022 dengan menargetkan 504 kota/kabupaten wilayah populasi Indonesia.
Sampai dengan saat ini, Telkomsel telah melakukan proses pengalihan layanan jaringan 3G ke 4G di 185 kota/kabupaten.
“Melalui proses upgrade jaringan dari 3G ke 4G ini, Telkomsel mencatatkan adanya peningkatan jumlah pelanggan yang telah beralih menggunakan uSIM 4G hingga 10%, ucap Nugroho.
Sedangkan Smartfren yang sebelumnya merupakan operator CDMA, kemudian bertransformasi menjadi operator seluler pertama di Indonesia yang meluncurkan secara komersial layanan 4G pada pertengahan tahun 2015. Dari saat itu sampai saat ini, anak perusahaan Sinar Mas ini menggunakan pita frekuensi 2.300 MHz untuk menghadirkan sinyal 4G di Tanah Air.