Sebuah penelitian yang dipimpin PBB dan dirilis pada Senin (9/1) menunjukkan lubang di lapisan pelindung ozon di atas Antartika akan pulih sepenuhnya dalam waktu sekitar 40 tahun. Pemulihan dimungkinkan berkat penghapusan hampir 99 persen zat perusak ozon yang dilakukan secara global.
Laporan tersebut, yang terbit setiap empat tahun, dipresentasikan dalam Pertemuan Tahunan ke-103 Komunitas Meteorologi Amerika Serikat di Denver.
Laporan itu menunjukkan bahwa jika kebijakan saat ini terus diterapkan, lapisan ozon diperkirakan akan pulih ke kondisi tahun 1980 – sebelum muncul lubang ozon – sekitar tahun 2066 untuk bagian di atas Antartika, pada 2045 di atas Kutub Utara, dan pada 2040 untuk wilayah lainnya di seluruh dunia. Kondisi tersebut menunjukkan lubang ozon Antartika perlahan membaik dalam segi luasan lubang dan kedalaman sejak tahun 2000.
Penelitian ilmiah tersebut memantau kemajuan Protokol Montreal, kesepakatan global yang dicapai pada 1987 dan diterapkan pada 1989. Protokol itu dibuat untuk melindungi lapisan ozon Bumi dengan menghapus secara bertahap bahan kimia yang mengurasnya, yang kerap digunakan sebagai propelan dalam produk-produk rumah tangga atau penyejuk udara.
Dalam pernyataan, Sekretariat Ozon Program Lingkungan PBB Meg Seki mengatakan data pemulihan ozon dalam studi terbaru ini adalah “berita fantastis.”
“Dampak dari Protokol Montreal terhadap mitigasi perubahan iklim sangatlah besar,” ujar Seki, seraya menyebutkan perjanjian tersebut sebagai “pemenang sejati bagi lingkungan hidup.”
Kajian terbaru itu dibuat berdasarkan studi ekstensif, penelitian dan data yang dikumpulkan para pakar dari Organisasi Meteorologi Dunia PBB; Program Lingkungan PBB; Dinas Kelautan dan Atmosfer Nasional Amerika Serikat; badan antariksa Amerika (NASA); dan Komisi Eropa.