Twitter akan meminta para penggunanya untuk memiliki akun di platform media sosial untuk melihat cuitan. Pemilik Twitter, Elon Musk, pada Jumat (30/6) menyebut langkah tersebut sebagai “tindakan darurat sementara.”

Pengguna yang mencoba melihat konten di platform akan diminta untuk mendaftar akun atau masuk ke akun yang keluar untuk melihat cuitan favorit mereka.

“Kami mendapatkan data yang dicuri begitu banyak sehingga membuat layanan untuk pengguna normal menjadi terganggu!” cuit Musk.

Dia menambahkan bahwa ratusan organisasi atau lebih mengambil data Twitter “dengan sangat agresif”, sehingga memengaruhi pengguna.

Musk sebelumnya menyatakan ketidaksenangannya pada perusahaan kecerdasan buatan seperti OpenAI, pemilik ChatGPT, yang menggunakan data Twitter untuk melatih model bahasa mereka.

“Kami benar-benar akan mengambil tindakan hukum terhadap mereka yang mencuri data kami dan berharap bertemu mereka di pengadilan, yang (optimis) 2 hingga 3 tahun dari sekarang,” katanya.

Dalam sebuah surat yang ditujukan kepada CEO Microsoft Satya Nadella, pengacara Musk Alex Spiro pada Mei meminta raksasa teknologi tersebut untuk melakukan audit atas penggunaan konten Twitter. Ia menuduh pengembang Windows itu melanggar kesepakatan atas penggunaan data perusahaan media sosial tersebut.

Perusahaan telah memulai serangkaian tindakan untuk mengembalikan pengiklan yang meninggalkan platform di bawah kepemilikan Musk dan untuk meningkatkan pendapatan langganan dengan menjadikan tanda centang verifikasi sebagai bagian dari program Twitter Blue.