Miris, Gaji Bos Raksasa Teknologi Naik Gila-Gilaan Berkat PHK

0
185
CEO Google Sundar Pichai. (Foto: Justin Sullivan/Getty Images/AFP)
CEO Google Sundar Pichai. (Foto: Justin Sullivan/Getty Images/AFP)

PHK yang terjadi sejak tahun lalu ternyata menguntungkan para bos raksasa teknologi. Gaji mereka dikabarkan naik puluhan juta dolar.

Salah satunya adalah bos Alphabet, Sundar Pichai, yang mendapatkan kompensasi senilai US$225 juta (Rp 3,4 triliun) pada tahun lalu atau meningkat 3.474% dari tahun sebelumnya, ungkap data Equilar. Tak lama setelahnya atau pada awal tahun ini, induk perusahaan Google itu mengumumkan memangkas hingga 10 ribu pekerja, dikutip dari ABC News, Senin (7/8/2023).

Satya Nadella, bos Microsoft juga mengantongi jumlah fantastis saat perusahaannya memberhentikan 10 ribu pekerja pada Januari. Pada 2022, dia menerima US$55 juta (Rp 835,2 miliar) atau melonjak 10% dari tahun sebelumnya.

ABC News mencatat bos Meta, Uber, dan Salesforce juga mendapatkan kenaikan kompensasi usai melakukan PHK besar-besaran sejak awal 2022 lalu.

Sebagai informasi, kompensasi pada CEO mencakup seperti gaji pokok dan bonus kinerja. Namun juga terkadang sebagian besarnya terdiri dari penghargaan saham.

Tetapi laporan ini menghitung paket kompensasi saat awal tahun tahun fiskal lalu. Di mana akhir tahun harga saham banyak perusahaan turun dan membuat pemasukan para CEO juga ikut menurun.

Misalnya, analisis Equilar mengungkapkan paket kompensasi Pichai menurun menjadi sekitar US$205 juta (Rp 3,1 triliun) pada akhir tahun 2022.

Paket kompensasi juga tidak diberikan secara cuma-cuma. Khusus untuk Pichai, paket kompensasi baru didapatkan saat perusahaan bisa mendapatkan sejumlah tujuan. Termasuk kinerja saham yang kuat dari perusahaan besar lain.

Untuk Nadella, besaran kompensasi akan ditentukan pada serangkaian metrik kinerja perusahaan yang dinilai sulit namun bisa dicapai.

Saat dimintai komentar, juru bicara Microsoft menjelaskan kompensasi yang didapatkan Nadella tahun lalu diterima sebelum rencana PHK diumumkan pada Januari lalu.