Indonesia memiliki peluang besar Penetrasi Industri Wisata Vietnam

0
708
Menlu Indonesia
Menlu Indonesia

Pemerintah akan terus mendukung dan melindungi investasi Indonesia di Vietnam dan sebaliknya. Salah satunya melalui sektor industri pariwisata.

Hal ini disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi dalam pertemuan dengan Country Market Manager Traveloka Vietnam, Huynh May Thy, dan General Director Hai Nam Co. Ltd, Mrs. Nguyen Thi Thu Sac, Perusahaan importir perikanan di Ho Chi Minh City pada 15 Januari 2020.

Menlu Retno menyampaikan komitmennya untuk terus mendorong dibukanya jalur penerbangan langsung Indonesia-Vietnam oleh maskapai Indonesia.

“Saya telah dan akan terus berkomunikasi dengan Menlu Vietnam untuk memfasilitasi ijin pembukaan jalur langsung tersebut bagi maskapai-maskapai Indonesia,” tegas Retno saat bertemu pihak Traveloka Vietnam.

“Pemerintah Indonesia turut mendorong peningkatan konektivitas udara Indonesia-Vietnam melalui pembukaan dua jalur penerbangan langsung Ho Chi Minh City-Bali pada 2019. Pembukaan penerbangan langsung turut berkontribusi terhadap peningkatan jumlah wisatawan RI ke Vietnam sebesar 20 persen dan jumlah wisatawan Vietnam ke Indonesia sebesar 21 persen pada 2019,” ujar Menlu Retno, dalam keterangan tertulis Kemenlu RI, yang diterima Medcom.id, Kamis, 16 Januari 2020.

Pihak Traveloka menyampaikan bahwa terbatasnya pilihan penerbangan langsung menjadikan harga tiket masih mahal. Pembukaan jalur penerbangan langsung oleh maskapai Indonesia akan berdampak signifikan pada peningkatan arus wisatawan.

Sementara itu, dalam pertemuan dengan Hai Nam Co. Ltd, salah satu importir produk perikanan, Menlu mendorong peningkatan impor produk perikanan Indonesia dari perusahaan tersebut.

Tahun lalu, Hai Nam Co. Ltd mengimpor produk perikanan senilai kurang lebih USD2,5 juta dari Indonesia. “Selain peningkatan impor produk perikanan Indonesia, Indonesia juga harapkan Hai Nam Co. Ltd dapat melakukan investasi joint venture dengan perusahaan Indonesia untuk membangun pabrik pengolahan perikanan di Indonesia,” ujar Menlu.

Indonesia pun mengundang Chairman Hai Nam Co. Ltd. berkunjung ke Indonesia untuk melihat potensi perikanan di beberapa daerah di Indonesia termasuk di Natuna.

Traveloka memulai ekspansinya ke beberapa negara di Asia Tenggara pada 2015 dan menjadi salah satu unicorn Indonesia yang lakukan ekspansi ke Vietnam. Traveloka masih mendominasi pasar untuk travel aplikasi online di Vietnam dengan demand yang tinggi untuk sektor penerbangan.

Sementara itu, Hai Nam Co., Ltd merupakan perusahaan perikanan swasta yang berdiri 1982 dan memiliki 2500 pekerja. Hai Nam juga telah mengekspor seafood ke AS, Jepang, Eropa, dan Taiwan. Hai Nam saat ini mengimpor produk perikanan dari beberapa negara termasuk Indonesia.