Rupanya kasus sejumlah akun ternama di Twitter memakan korban. Hacker pembobol Twitter tersebut ternyata masih sempat meraup transaksi Bitcoin sebesar USD 280 ribu atau setara dengan Rp 4,1 miliar.

Hal itu diungkapkan oleh Coinbase, yang merupakan platform jual-beli cyrptocurrency. Disampaikannya, seperti dilansir dari The Verge, Selasa (21/7/2020), Coinbase menghentikan sekitar 1.100 pelanggan yang mengirim Bitcoin ke peretas dengan nilai nominal mencapai Rp 4,1 miliar.

Coinbase beserta perusahaan sejenis lainnya bisa menghentikan transaksi dari pelanggan yang mentransfer Bitcoin kepada peretas setelah alamat dompet hacker tersebut dimasukkan ke daftar hitam

Dari kasus peretasan media sosial ini, Coinbase menyebutkan ada 14 penggunanya yang mengirim Bitcoin senilai USD 3.000 atau Rp 44 jutaan ke alamat pelaku sebelum perusahaan memboikotnya.

“Kami memperhatikan terjadinya scam dan mulai memblokir transaksi dalam beberapa menit dari gelombang awal saat posting penipuan,” ujar juru bicara Coinbase.

Terkait dengan kejadian ini, Twitter masih menyelidikinya. Perusahaan yang dinakhodai oleh Jack Dorsey itu mengkonfirmasi bahwa 130 akun menjadi sasaran dan para peretas dapat melakukan inisiatif pengaturan ulang password, masuk ke akun, dan mengirimkan tweet untuk 45 akun.

Disebutkan juga, ada delapan akun Twitter yang data pemiliknya diunduh. Adapun delapan akun tersebut bukan akun tidak memiliki centang biru alias verifikasi dari Twitter.

Seperti diketahui, tengah pekan ini dunia heboh setelah 130 akun Twitter menjadi target pembajakan dan 45 di antaranya bisa diambil alih. Beberapa akun yang diambil alih adalah akun milik tokoh ternama, seperti Bill Gates, Barack Obama, dan Joe Biden, yang kemudian digunakan untuk mempromosikan penipuan Bitcoin.