HMD Global, perusahaan yang membangkitkan Nokia, mendapat pendanaan seri A2 dari Google, Qualcomm dan sejumlah perusahaan lain.
Tak tanggung-tanggung, HMD mendapat suntikan dana sebesar USD 230 juta atau sekitar Rp 3,4 triliun dari partner strategisnya. Termasuk di dalamnya adalah Google dan Qualcomm, demikian dikutip detikINET dari 9to5Google, Jumat (14/8/2020).
Suntikan dana ini, menurut HMD, bakal dipakai untuk menggenjot portfolio produk 5G mereka. Selain Google dan Qualcomm, Nokia Technologies juga termasuk dalam perusahaan yang patungan dalam memberikan pendanaan tersebut.
Sejauh ini valuasi HMD Global — setelah pendanaan terbaru tersebut — sudah melewati USD 1 miliar.
Beberapa bulan ke belakang, HMD merilis perangkat 5G pertamanya, yaitu Nokia 8.3, yang menggunakan prosesor Snapdragon 765G dan dijual dengan harga sekitar Rp 10 juta.
Dibandingkan ponsel 5G lain, banderol Nokia 8.3 ini terbilang tinggi, bahkan ada ponsel 5G lain dengan prosesor lebih kencang yang harganya sama, contohnya Xiaomi Mi 10.
“Investasi dari mitra strategis ini membuat kami bisa menggenjot rencana kami ke depan,” ujar CEO HMD Global Florian Seiche.
Dengan tambahan dana tersebut, diharapkan mereka bisa mempercepat kehadiran perangkat 5G lainnya secara global, termasuk menjalin kerja sama dengan berbagai operator.
Sebelumnya, HMD Global mendapat suntikan dana sebesar USD 100 juta dari perusahaan venture capital asal Swiss bernama Ginko Ventures, DMJ Asia Investment Opportunity, dan Wonderful Stars.
Seiche memprediksi perangkat 5G bakal bertebaran di pasar pada 2020, seiring dengan semakin murahnya harga perangkat 5G yang diproduksi.
“Kami juga yakin bahwa perangkat 5G kelas menengah akan banyak diluncurkan pada awal 2021,” tambahnya.