Ahli Sebut Pikun Bisa Jadi Gejala Covid-19 pada Lansia

0
570

Sebagian kalangan lanjut usia (lansia) tak menunjukkan gejala khas ketika terinfeksi virus SARS-CoV-2. Alih-alih sakit tenggorokan atau batuk, gejala Covid-19 pada lansia ditunjukkan dengan perubahan perilaku.

Staf Medis Departemen Ilmu Penyakit Dalam Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, dr. Soedjono mengatakan pasien lansia yang ditanganinya tak menunjukkan gejala khas Covid-19 saat pemeriksaan awal. Rata-rata mengalami keluhan awam seperti kehilangan nafsu makan.

“Kalau gejala yang kita kenal kan sakit tenggorokan, demam, atau sesak. Kalau lansia ini biasanya hanya kehilangan nafsu makan saja, tidak khas sama sekali tahu-tahu mereka sudah positif,” jelas Soedjono di Media Center Satgas Covid-19 Graha BNPB, Rabu (14/10).

 

Ia mengingatkan pendamping lansia untuk sensitif terhadap perubahan ini. Bahkan, kata dia, perubahan perilaku disertai pikun bisa menandakan ada penyakit berat di belakangnya.

“Mereka menjadi agresif yang tadinya tenang. Yang tadinya mudah mengikuti rutinitas keseharian tiba-tiba sering menolak atau mondar-mandir tidak mau ikuti rutinitas yang dilakukannya selama ini,” kata dia.

Tiada Keluhan Pernapasan

Fenomena serupa juga dialami Ketua SMF Pulmonologi RSPI Sulianti Saroso Adrian Rusli. Ia mengatakan banyak pasien Covid-19 yang ditemuinya tidak menunjukkan gejala penyakit pernapasan sama sekali.

“Misalnya saja leukositnya tidak tinggi tetapi merasa panas, seperti itu,” ujarnya.

Ia menekankan bahwa perawat kalangan lansia harus cukup sensitif. Bahkan orang yang berada di sekelilingnya harus benar-benar dikenali dan dipastikan steril.

Protokol kesehatan pun sudah harus menjadi kebiasaan. Protokol itu adalah #ingatpesanibu untuk #pakaimasker #cucitangan dan #hindarikerumunan.

Ketua #SatgasCovid19 Doni Monardo sebelumnya mengingatkan jika risiko meninggal kalangan lansia terpapar Covid-19 sangat tinggi. Hingga kini risiko kematian itu mencapai 80-85 persen.

Sumber : CNN [dot] COM