Regulator Turki, Senin (11/1) membuka penyelidikan terkait keputusan WhatsApp untuk membagikan lebih banyak data penggunanya dengan perusahaan induknya Facebook.
Aplikasi pesan terenkripsi itu minggu lalu meminta lebih dari satu miliar penggunanya di luar Uni Eropa dan Inggris untuk menyetujui persyaratan baru atau kehilangan akses ke WhatsApp pada 8 Februari.
Menanggapi hal itu beberapa lembaga negara Turki, termasuk kantor media Presiden Recep Tayyip Erdogan beralih ke layanan pesan telekomunikasi Turkcell, BiP.
Badan Regulasi Turki, Senin (11/1) mengatakan sedang membuka penyelidikan dan meminta WhatsApp menangguhkan persyaratan berbagi data pada penggunanya. Belum jelas bagaimana penangguhan tersebut bisa diberlakukan dan Facebook belum berkomentar.
Pakar teknologi mengatakan persyaratan baru WhatsApp terhadap penggunanya membuat kebijakan yang sudah digunakan secara luas sejak 2016 itu mengikat secara hukum.
Facebook hendak mengkomersilkan WhatsApp dengan mengizinkan bisnis itu menghubungi klien melalui platform tersebut.
Pengumuman WhatsApp itu telah membuat beberapa pengguna yang sadar akan keamanan, beralih ke layanan pesan seperti Signal dan Telegram yang didirikan oleh pengusaha Rusia Pavel Durov.
BiP, Minggu mengatakan telah mendapat dua juta pengguna dalam rentang 48 jam.