Sepanjang 2021 terjadi 5,7 persen pertumbuhan file dari tahun sebelumnya. File-file ini dianggap berbahaya pada sistem operasi komputer. Perusahaan keamanan siber Kaspersky menjelaskan peningkatan itu seiring dengan bertambahnya jumlah perangkat yang digunakan di seluruh dunia.
“Sistem deteksi Kaspersky menemukan rata-rata 380 ribu file berbahaya baru setiap hari selama 12 bulan terakhir, mencerminkan pertumbuhan 20 ribu file dibandingkan tahun sebelumnya,” ujar Kaspersky lewat keterangan tertulis, Senin (3/1).
Secara umum, sebagian besar ancaman terjadi melalui file WindowsPE yang merupakan format file khusus untuk sistem operasi Windows. Total persentase ancaman di WindowsPE mencapai 91 persen.
Namun demikian pada 2021 pelaku kejahatan siber mulai menyebarkan ancaman pada sistem operasi Linux. Ancaman pada Linux disebut jauh lebih aktif daripada sebelumnya. Akibatnya, jumlah malware Linux yang terdeteksi dan perangkat lunak berbahaya disebut tumbuh sebesar 57 persen.
Sebanyak 54 persen dari total ancaman yang terdeteksi oleh Kaspersky terdiri dari Trojan yang tidak dikenal. Sementara banyak jenis ancaman menunjukkan penurunan volume pada tahun 2021 dibandingkan dengan tahun 2020.
Menurutnya, serangan jenis Trojan Droppers tumbuh sebesar 2,24 persen dibandingkan 2020. Jenis malware itu dianggap sangat berbahaya karena dirancang untuk mengirimkan malware lain yang lebih canggih ke perangkat pengguna.
Selain itu ada juga peningkatan dalam jumlah worm yang terdeteksi sebanyak 117,5 persen, dengan pangsa mencapai 9 persen. Program itu dapat mereplikasi diri dan menyebar secara independen setelah menerobos ke dalam sistem.
Terakhir, virus mengalami peningkatan 27 persen dengan pangsa yang bertumbuh menjadi 10 persen.
Jika dirunut per harinya, sepanjang 2021 Kaspersky menemukan 20 ribu lebih banyak file berbahaya per hari, dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
“Ini memang tidak terduga, aktivitas online masih tinggi karena kerja jarak jauh diadopsi di seluruh dunia. Selain itu, pergeseran besar ke operasi online juga berarti lebih banyak perangkat yang digunakan di seluruh dunia,” kata Denis Staforkin, pakar keamanan Kaspersky.
Oleh karena itu Denis menyarankan unthk meningkatkan literasi digital dan memperbarui solusi keamanan siber bagi para pengguna saat ini.
Laporan Statistik itu merupakan bagian dari Kaspersky Security Bulletin (KSB), yang merupakan serangkaian prediksi tahunan dan laporan analitis tentang perubahan penting dalam dunia keamanan siber.
Agar tetap terlindungi dari serangan siber, berikut tips untuk pengguna perangkat digital.
- Jangan mengunduh dan menginstal aplikasi dari sumber yang tidak tepercaya.
- Jangan mengklik tautan apa pun dari sumber yang tidak dikenal atau iklan online yang mencurigakan.
- Buat sandi yang kuat dan unik, termasuk campuran huruf kecil dan besar, angka, dan tanda baca, serta mengaktifkan autentikasi dua faktor.
- Disarankan untuk selalu instal pembaruan. Beberapa di antaranya merupakan perbaikan masalah sistem keamanan.
- Abaikan pesan yang meminta untuk menonaktifkan sistem keamanan untuk perangkat lunak perkantoran atau keamanan siber.
Sumber : CNN [dot] COM