Pendiri Bukalapak Soal PHK Startup: Stay Hungry, Stay Foolish

0
568
Bukalapak Disuntik Dana Rp 3,4 Triliun. Foto: Aisyah Kamaliah/detikINET

Sebelum dipercaya menjadi Direktur Digital Business PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk., Fajrin Rasyid adalah seorang founder. Di tengah ramai startup melakukan PHK, ia punya pesan untuk fresh graduate yang ingin memulai startup.

Beberapa pekan terakhir, banyak kabar beberapa startup lokal seperti Zenius, TaniHub, hingga sekelas Netflix melakukan PHK. Tren ini memunculkan juga istilah startup bubble burst.

Menurut Farjin, bubble burst ini sangat mungkin menciptakan persepsi baru, yakni apakah industri startup “tidak aman” bagi para fresh graduate?

Dia mengatakan, bagi fresh graduate yang ingin mengembangkan startup, ini merupakan momen untuk mengingat kembali bahwa startup yang baik diciptakan untuk menyelesaikan masalah yang ada di masyarakat, bukan untuk menjadi sarana agar cepat kaya.

Bersama Achmad Zaky dan Nugroho Herucahyono, Fajrin mendirikan Bukalapak saat masih berkuliah di ITB. Bukalapak kemudian sukses menjadi unicorn dan kini sudah menjadi perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Dia menjelaskan, ciri-ciri startup yang baik di antaranya memiliki rencana untuk menghasilkan model bisnis yang kuat, bukan sekadar ingin mencapai valuasi tinggi.

“Dengan seperti ini, saya yakin startup tersebut akan dapat bertahan pada masa sekarang,” ungkapnya dalam tulisannya di Uzone, seperti dikutip (8/6/2022).

Baru-baru ini dia berbincang dengan salah satu startup yang melakukan layoff. Mereka menyampaikan bahwa mayoritas talenta yang terkena layoff tersebut langsung diterima oleh pasar.

“Hal inilah yang terjadi apabila kita fokus mengembangkan diri kita. Stay hungry, stay foolish.” tutup tulisan Fajrin.