Bos Apple, Tim Cook telah meminta pada perusahaan untuk memotong kompensasi. Produsen iPhone itu mengumumkan pemangkasan menjadi US$49 juta (Rp 745,4 miliar) akan dimulai pada tahun 2023 ini.
Permintaan itu terjadi bersamaan dengan pengambilan suara pemegang saham pada paket pembayaran. Menurut komite kompensasi Apple, 64% pemegang saham menyetujui kompensasi Cook turun dari 95% yang disetujui sebelumnya pada tahun fiskal 2020.
“Dengan mempertimbangkan ukuran, ruang lingkup dan kinerja komparatif Apple, Komite Kompensasi bermaksud memposisikan kompensasi target tahunan Tuan Cook antara persentil ke-80 dan 90 relatif pada kelompok rekan utama kami pada tahun-tahun mendatang,” jelas komite tersebut.
Meski begitu, dewan perusahaan tetap memuji kinerja Cook. Mereka juga menyatakan percaya pada keputusan strategis jangka panjang yang diambil sang CEO.
Sebagai informasi, sebagian besar pembayaran Cook adalah berbentuk unit saham terbatas. Jumlah saham yang sebenarnya dimiliki bergantung pada kinerja Apple versus S&P 500. Saham Apple biasanya cukup baik, dan pada akhirnya Cook mendapatkan jumlah maksimum.
Tahun lalu, dia mendapatkan penghargaan saham di bawah US$83 juta (Rp 1,2 triliun), insentif US$12 juta (Rp 182,5 miliar), dan gaji US$3 juta (Rp 45,6 miliar). Selain itu juga mendapatkan benefit, termasuk kontribusi program pensiun, keamanan, perjalanan udara pribadi dan US$64 ribu (Rp 974 juta) dalam bentuk vacation cash-out.
Saat ini bukan hanya mengurangi target total. Namun 75% saham Cook dikaitkan dengan kinerja saham Apple tahun 2023 bukan 50%.
Cook juga baru saja mendapatkan hibah saham dari Apple pada tahun fiskal 2021. Perusahaan mengumumkan hibah diberikan pada September 2020 hingga 2025.
Saat disetujui, hibah akan berjumlah 1 juta saham atau sekitar US$114 juta jika Apple mencapai semua targetnya. Pada 2021, hibah saham Cook berjumlah US$900 juta (Rp 13,7 triliun) pada 2011.