Meta Prioritaskan AI, Bagaimana Nasib Metaverse?

0
344
Meta Akan Prioritaskan AI, Bagaimana Nasib Metaverse? Foto: Meta/Handout/Reuters Baca artikel detikinet, "Meta Prioritaskan AI, Bagaimana Nasib Metaverse?" selengkapnya https://inet.detik.com/cyberlife/d-6635823/meta-prioritaskan-ai-bagaimana-nasib-metaverse. Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/

Meta baru saja membagikan tiga fokus utamanya untuk pengguna di Indonesia tahun ini, salah satunya adalah kecerdasan buatan (AI). Namun metaverse yang menjadi proyek mercusuarnya justru absen. Apakah artinya metaverse akan ditinggalkan?

Country Managing Director Meta di Indonesia Pieter Lydian mengatakan pengembangan metaverse tetap menjadi prioritas bagi Meta. Metaverse merupakan proyek jangka panjang, sedangkan penerapan AI merupakan proyek jangka pendek.

“Metaverse itu adalah sesuatu yang kita dorong bahwa itu akan terjadi 5-10 tahun dari sekarang. Perjalanan menuju metaverse itu banyak sekali komponen yang musti di-fulfill,” kata Pieter dalam acara Facebook Today and Tomorrow di Jakarta, Jumat (24/3/2023).

Pieter menambahkan komponen yang harus dipenuhi untuk mewujudkan metaverse, termasuk kreator dan perangkatnya. Ia juga menegaskan metaverse tidak melulu berhubungan dengan augmented reality (AR) atau virtual reality (VR), dan bisa saja ada teknologi terapan lain di masa depan.

Bicara soal AR dan VR, Pieter mengatakan perangkat akan menjadi salah satu komponen yang penting untuk mengembangkan metaverse. Karena itu, ia mengaku senang melihat banyak pemain lain yang ikut meluncurkan perangkat AR, VR atau bahkan mixed reality (MR).

Managing Director Meta di Indonesia Pieter Lydian Foto: Virgina Maulita Putri/detikINET
Managing Director Meta di Indonesia Pieter Lydian Foto: Virgina Maulita Putri/detikINET

“Kalau kita lihat dari sisi perangkat dari pirantinya kita melihat makin banyak pemain yang masuk which is that’s a good sign karena metaverse itu memang musti didorong bersama-sama oleh semua industri,” ujar Pieter.

“Kalau yang mendorong metaverse itu membuat perangkatnya hanya Meta, saya kok khawatir malah nggak jadi,” imbuhnya.

Meta sendiri sudah menggunakan AI di platform utamanya seperti Facebook dan Instagram. AI sudah menjadi senjata Meta untuk merekomendasikan konten, memasang subtitle otomatis di video Reels, sampai menciptakan filter AR.

Saat ini AI sedang menjadi buah bibir karena munculnya platform generative AI seperti chatbot ChatGPT, Bard, dan DALL-E. Setelah meluncurkan large language model LLaMA, apakah Meta juga akan meluncurkan layanan serupa?

“Apakah ada use case lain? Ada, jelas. Apakah ada use case lain yang mau kita announce segera saat ini? Belum bisa kami bagikan, tapi yes,” pungkas Pieter.