TikTok Mau Kuasai Segalanya, Tak Cukup Jajah Ecommerce

0
313

Setelah meluncurkan layanan e-commerce, TikTok kembali melebarkan sayapnya ke bisnis baru. TikTok meluncurkan layanan streaming menguji layanan streaming musik di Australia, Meksiko, dan Singapura setelah merilis layanan tersebut di Indonesia dan Brasil.

Layanan streaming musik berlangganan TikTok, yang dinamakan TikTok Music, dirilis di Australia, Meksiko, dan Singapura pada Rabu (19/7/2023).

“Kami mengundang pengguna di Australia, Meksiko, dan Singapura untuk ikut serta di uji coba TikTok Music mulai hari ini,” kata TikTok dalam pernyataan yang dikutip oleh CNBC International. Peserta uji coba bisa menggunakan layanan TikTok Music selama 3 bulan, gratis.

Menurut DataReportal, Meksiko adalah pasar terbesar ke-4 TikTok dengan 62,4 juta pengguna aktif bulanan di atas 18 tahun. Tiga pasar terbesar TikTok adalah Amerika Serikat (116,5 juta pengguna), Indonesia (113 juta), dan Brasil (84,1 juta).

Menurut CNBC International, TikTok berambisi mendorong pertumbuhan perusahaan di pasar selain AS seiring dengan upaya politisi AS untuk memblokir aplikasi video singkat tersebut.

CEO TikTok Shou Chew sebelumnya menyatakan rencana TikTok untuk mengguyur modal miliaran dolar ke Asia Tenggara.

Pengguna TikTok Music bisa melakukan sinkronisasi dengan akun TikTok mereka. “TikTok Music adalah layanan musik jenis baru yang menggabungkan kemampuan penemuan musik di TikTok dengan layanan streaming yang menawarkan jutaan lagu dari ribuan artis,” kata TikTok.

Pesaing utama TikTok di layanan streaming musik adalah Spotify dan Apple Music.  Di Indonesia, TikTok Music akan menggantikan Resso yang ditutup pada awal bulan Juli.

Sebelum layanan musik, TikTok juga telah menyediakan layanan ecommerce bernama TikTok Shop dan opsi bagi pengguna untuk berjualan secara live streaming dari aplikasi TikTok.

Menurut data Momentum Works, Indonesia masih dikuasai oleh dua platform ecommerce terbesar milik dua konglomerasi teknologi raksasa regional, yaitu Shopee dan Tokopedia. Dua ecommerce berikutnya juga bersaing ketat di papan tengah, yaitu Bukalapak dan Lazada.

TikTok yang dalam setahun terakhir agresif merekrut pedagang ke platform TikTok Shop miliknya, kini menguasai 5 persen GMV diikuti oleh Blibli sebesar 4 persen.

TikTok memang dikabarkan memasang target ambisius untuk platform belanja online tersebut pada tahun ini. Transaksi penjualan (GMV) dipatok sampai US$ 20 miliar atau setara Rp 297 triliun, menurut sumber dalam perusahaan.