Salju Longsor Menewaskan Satu Orang di Resor Ski Jepang

0
1713

Seorang tentara Jepang terbunuh dalam longsor salju di Jepang tengah yang tampaknya dipicu oleh letusan gunung berapi.

Sedikitnya 14 orang juga terluka, beberapa di antaranya kritis.

Letusan tersebut membuat batu-batuan jatuh di area seluas satu kilometer di dekat Kusatsu di Jepang tengah, kata media setempat.

Gunung Kusatsu-Shirane, 150km (93 mil) dari Tokyo, meletus pada hari Selasa (23/1) namun tidak dikonfirmasi apakah itu yang memicu longsoran salju.

Sebuah lubang di sisi gunung berapi tampaknya telah meledak. Video dari kamera CCTV menunjukkan awan besar abu hitam dan batu terlempar ke sisi gunung, kata wartawan BBC Rupert Wingfield-Hayes di Tokyo.

Letusan tersebut diperkirakan telah memicu longsoran salju, menjebak beberapa pemain ski di lereng bukit.

Enam anggota militer, yang melakukan latihan di daerah tersebut, termasuk di antara mereka dan harus diselamatkan. Kebanyakan dari mereka terluka dan salah satu dari mereka kemudian meninggal dunia.

Mereka adalah anggota Pasukan Bela Diri Jepang (SDF) dan telah melakukan manuver pelatihan musim dingin, menurut Menteri Pertahanan Itsunori Onodera.

Empat orang yang mengendarai gondola di resor saat itu juga termasuk di antara mereka yang terluka.

Satu orang awalnya dilaporkan hilang dalam longsoran salju, namun para pejabat kemudian mengatakan bahwa hal itu tidak benar.

Sedikitnya 78 pemain ski masih terjebak di rumah istirahat di puncak gunung, menurut seorang pejabat kota setempat.

Badan Meteorologi Jepang telah memperingatkan orang-orang tidak mendaki gunung.

Menurut NHK penyiar negara bagian, beberapa puing-puing vulkanik jatuh lebih dari 1 km (0.6 mil) dari gunung.

“Asap hitam naik dari puncak gunung dan kami disuruh mengungsi dalam 30 menit kemudian,” seorang saksi mata di resor tersebut mengatakan kepada NHK, menambahkan bahwa sekitar 100 orang telah dievakuasi.

Badan Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana memperingatkan bahwa batu bisa jatuh sejauh 2km dari puncak, kata Reuters.