Sejumlah akun surat elektronik (email) dari pejabat keamanan dan hakim di Italia diretas dalam sebuah serangan siber besar-besaran awal bulan ini. Peretas berhasil memperoleh akses ke ribuan akun email pemerintah Italia yang telah bersertifikat keamanan, seperti diungkap seorang pejabat senior, Senin (20/11).
Peretas dapat mengakses data dari sekitar 500.000 akun, termasuk sekitar 9.000 magistrat serta anggota badan keamanan antarpemerintah tingkat tinggi. Tidak jelas apakah rekening menteri, kepala mata-mata atau petinggi militer juga ikut diretas.
“Ini adalah serangan terburuk yang kami alami sejak Januari tahun ini dan itu memiliki dampak penting, tetapi […] situasinya terkendali,” kata Roberto Baldoni, yang bertanggung jawab atas keamanan cyber negara, seperti dilansir AFP.
Email bersertifikasi di Italia digunakan kalangan pemerintah untuk menjamin validitas identitas pengirim, serta tanggal dan waktu pengiriman dan penerimaan email, memberi mereka status hukum yang jelas.
Serangan itu diluncurkan pada 12 November dan menargetkan server di dekat Roma yang menangani akun email bersertifikat untuk administrasi publik.
“Satu-satunya hal yang kami tahu pasti adalah bahwa serangan ini tidak diluncurkan dari Italia,” kata Baldoni dalam konferensi pers.
Sebagai akibat dari serangan siber ini sistem TI yang digunakan oleh pengadilan banding Italia ditangguhkan. Baldoni juga mendesak orang Italia dengan akun email yang bersertifikat untuk segera mengubah kata sandi mereka.
“Itu adalah serangan serius, bahkan jika, pada pandangan pertama, itu tidak tampak terlalu bagus dari perspektif teknis,” kata Baldoni.