Lengah di pertahanan Timnas Indonesia U-23 pada menit-menit akhir jadi petaka saat menghadapi Vietnam pada laga kedua Grup K Kualifikasi Piala Asia U-23 2020, Minggu (24/3).
Skuat arahan Indra Sjafri sebenarnya telah berjuang sekuat tenaga untuk memenangi pertandingan. Namun, kelengahan di menit akhir berujung bencana.
Vietnam mampu mencuri gol di masa injury time lewat situasi sepak pojok. Sundulan Trieu Viet Hung memanfaatkan umpan Nguyen Quang Hai, sukses menjebol gawang Satria Tama.
Vietnam Dominan
Tak dimungkiri jika tuan rumah Vietnam tampil lebih dominan dalam membangun serangan. Namun, Luthfi Kamal dan kawan-kawan mampu meladeni taktik lawan dengan permainan keras.
Hanya saja permainan keras yang diperagakan tidak dibarengi cara bertahan yang benar. Baik bertahan secara individu maupun kolektif.
Organisasi pertahanan Garuda Muda memang tampil lebih baik ketimbang saat melawan Thailand. Tapi, sederet pelanggaran yang tak perlu masih rutin terjadi.
Skuat Garuda Muda kerap terlambat melakukan tekel maupun intersep yang berujung pelanggaran. Sejumlah eksekusi tendangan bebas pun jadi ancaman serius ke gawang Indonesia.
Beruntung Satria Tama tampil cukup cekatan memblok beberapa tendangan bebas terukur para pemain Vietnam.
Terburu-buru
Indonesia sebenarnya memiliki sederet pemain sayap cepat dan punya teknik individu ciamik. Sebut saja Egy Maulana Vikri, Osvaldo Haay, dan Saddil Ramdani.
Sayang, serangan Tim Merah Putih acap kali terburu-buru sehingga menghasilkan eror diperparah dengan akurasi umpan yang buruk.
Timnas Indonesia U-23 bukannya tanpa peluang. Tendangan kaki kiri Egy di menit ke-53 masih bisa diblok kiper Golden Star, Tien Dung.
Marinus juga memiliki kans untuk mencatat namanya di papan skor. Berhasil merebut bola dari kiper di kotak penalti, namun tendangannya juga masih bisa diblok.
Lengah di Menit Akhir
Sederet peluang tersebut jadi bukti perlawanan yang diberikan anak-anak Indonesia. Hanya saja, buruknya konsentrasi di menit akhir jadi petaka.
Skenario sepak pojok yang sederhana dari Vietnam –melepaskan umpan lambung ke depan gawang– berhasil dituntaskan sempurna oleh Trieu Viet Hung.
Secara keseluruhan Timnas Indonesia U-23 bermain lebih baik dalam pertahanan ketika melawan Vietnam daripada saat dilumat Thailand 0-4. Keputusan Indra memainkan Nurhidayat Haji Haris dan Bagas Adi untuk menggantikan Andy Setyo serta Rachmat Irianto cukup berhasil.
Pasukan Garuda Muda pun keluar lapangan dengan wajah tertunduk lesu. Tak hanya berakhir dramatis, kekalahan dari Vietnam membenamkan asa Timnas Indonesia U-23 untuk melaju ke putaran final Piala Asia U-23 tahun depan.
Saat ini puncak klasemen dikuasai Thailand yang memiliki produktivitas gol lebih banyak dari Vietnam. Kedua tim ini sama-sama memiliki enam poin hasil dari dua kali menang.
Namun, hasil negatif di Vietnam bukan segalanya. Indra Sjafri masih punya waktu panjang untuk membenahi tim besutannya sebelum mentas di SEA Games 2019 pada November mendatang.