Filipina akan bekerja sama dengan Indonesia untuk meningkatkan pendidikan Islam di negara ini sebagai bagian upaya untuk melawan ekstremisme religius setelah penjajahan Kota Marawi oleh ekstremis Muslim tahun lalu.
Departemen Luar Negeri (DFA) mengatakan bahwa Indonesia telah menawarkan untuk berbagi praktik terbaiknya dalam pendidikan Islam dalam konteks upaya regional untuk mencegah penyebaran ekstremisme.
Sekretaris Luar Negeri Alan Peter Cayetano menyebut Indonesia “salah satu model” pendidikan Islam yang dapat dianggap oleh Filipina dan negara-negara Asia Tenggara lainnya.
Sementara Filipina dan Indonesia memiliki kesepakatan mengenai pendidikan yang ada, kedua negara membahas bentuk kerjasama lain mengenai pendidikan Islam, menurut DFA.
“Teman-teman Indonesia kita tidak ingin melihat Marawi lain yang terjadi dan menawarkan untuk membantu kita melawan radikalisasi melalui pendidikan,” kata Cayetano.