Israel Menggagalkan Rencana Teror Pesawat di Australia

0
958

Israel membantu mencegah dugaan rencana teror di Australia untuk menjatuhkan pesawat tahun lalu, kedua negara telah mengkonfirmasi.

Juli lalu, polisi Australia mengamankan dua bersaudara atas sebuah rencana dugaan untuk meledakkan sebuah penerbangan Etihad Airways yang melakukan perjalanan dari Sydney ke Abu Dhabi.

Dalam sebuah pidato di Yerusalem pada hari Rabu, PM Israel Benjamin Netanyahu memuji badan intelijen negaranya atas pencegahan teror.

Pihak berwenang mengatakan bahwa dugaan rencana tersebut terkait dengan kelompok negara Islam.

Pada saat itu, polisi Australia mengatakan sebuah bom buatan rumah, tersembunyi di dalam penggiling daging, dijadwalkan dibawa pada penerbangan pada tanggal 15 Juli namun tidak berhasil melewati keamanan dan rencana tersebut dibatalkan karena alasan yang tidak diketahui.

Polisi mengatakan bahwa ketika rencana bom tersebut gagal, kedua tersangka tersebut memulai sebuah rencana kedua yang melibatkan pembuatan bahan kimia yang dirancang untuk melepaskan hidrogen sulfida.

Dua bersaudara Lebanon-Australia Khaled Khayat, 49, dan Mahmoud Khayat, 32, kemudian ditangkap di Sydney dan didakwa dengan “mempersiapkan, atau merencanakan serangan teroris”.

Kantor berita AFP mengatakan Israel tidak mengungkapkan penerbangan mana yang menjadi pusat perhatiannya.

Kelompok intelijen militer Unit 8200 – yang sering disamakan dengan Badan Keamanan Nasional AS – yang berhasil menangkap kedua pelaku di Australia.

“Dinas intelijen Israel menggagalkan teror sebuah pesawat Australia, sebuah pembantaian yang tak terbayangkan,” Netanyahu mengatakan kepada pemimpin Yahudi-Amerika.

“Ini akan menyebabkan gangguan besar dalam transportasi udara global dan ini hanya satu dari sekian banyak serangan teroris yang telah kami gagalkan di seluruh dunia.”

Menteri Dalam Negeri Australia Peter Dutton mengatakan bahwa Israel “secara langsung” terlibat dalam mengungkap dugaan rencana tersebut.

“Penerbangan Etihad hampir meledak di udara dan akan mengakibatkan ratusan orang kehilangan nyawa mereka jadi kami sangat berterima kasih atas bantuan yang diberikan Israel dalam hal ini,” kata Dutton kepada stasiun radio lokal 2GB.

Libanon mengatakan bahwa pihaknya juga memberikan informasi ke Australia mengenai kasus tersebut.

Rencana tersebut termasuk yang paling canggih yang pernah dilakukan di Australia, kata polisi.