Lawan radikalisme, Inggris gandeng banyak sekolah Indonesia

0
1055

Sejumlah sekolah di Birmingham, Inggris, menggandeng sekolah-sekolah di Indonesia untuk mencegah radikalisme.

Prakarsa mengajak kerja sama lembaga pendidikan di Indonesia tak lepas dari kenyataan bahwa Indonesia adalah negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia dan reputasi Indonesia sebagai negara yang mengakomodasi keberagaman.

Local Democracy Reporter Service BBC, yang mengkhususkan pada berita-berita lokal Inggris, melaporkan program kerja sama sekolah Birmingham dan Indonesia atas usul duta besar Inggris di Jakarta, Moazzam Malik.

Pejabat dewan kota Birmingham, Razia Butt, dikutip mengatakan, “Ini adalah kesempatan besar bagi murid sekolah dan anak-anak muda untuk mendapatkan pengalaman bagaimana rasanya berada di negara lain, berada di negara dengan penduduk Muslim terbesar (di dunia).”

“Ini menjadi kesempatan bagi anak-anak muda di Birmingham untuk memunculkan kesadaran bahwa di dunia ini ada tempat-tempat seperti Indonesia,” jelasnya.

Butt menambahkan pengalaman berada di negara yang memiliki keberagaman seperti Indonesia akan memberi dampak yang positif bagi anak-anak muda di Birmingham.

Upaya mengatasi radikalisme

Sebaliknya, anak-anak muda di Indonesia juga bisa mengambil pengalaman dari anak-anak muda Birmingham.

Sensus yang dilakukan pada 2011 memperlihatkan proporsi penduduk Muslim di Birmingham mencapai 21,8%, jauh lebih tinggi dari kota-kota lain di Inggris, yang berada di kisaran 4,8%.

Tingginya proporsi penduduk Muslim diperkirakan ikut menjadi faktor bagi kelompok-kelompok yang ingin menyebar ideologi radikal.

Laporan media Inggris, The Independent, menyebutkan satu dari 10 kasus-kasus terorisme di Inggris dan di luar negeri punya kaitan dengan Birmingham.

Hingga Maret 2017, setidaknya 39 warga Birmingham dinyatakan bersalah terkait atau melakukan tindak terorisme.

Pemerintah menerapkan sejumlah strategi untuk mencegah warga terjerat ideologi radikal, antara lain melalui program yang dikenal dengan sebutan Prevent.

Secara khusus program ini ditujukan mencegah murid sekolah atau anak-anak muda terpapar radikalisme, mendukung terorisme, atau menjadi pelaku tindak terorisme.

Sejumlah lembaga swadaya masyarakat juga aktif bergerak di akar rumput untuk mencegah anak-anak muda yang rentan untuk tidak direkrut kelompok radikal.

Sumber : bbc.com