Bosch Kembangkan ‘Roket’ Antisipasi Ban Motor Selip

0
888

Jakarta, CNN Indonesia — Angka kecelakaan yang melibatkan kendaraan roda dua di kota-kota besar di Indonesia cukup besar hingga 80 persen. Kecelakaan sepeda motor umumnya karena kelalaian si pengendara.

Banyak pengendara cuma bisa mengendarai kuda besi, namun tidak mampu berkendara dengan baik. Akibatnya roda dua berkontribusi besar terhadap kecelakaan lalu lintas di Indonesia. Salah satu kecelakaan yang tidak bisa diprediksi adalah ban selip atau tergelincir.

Insiden tersebut muncul karena pemotor tidak mampu mengantisipasi permukaan jalan yang tidak rata, dan fenomena ini tidak hanya terjadi di Indonesia. Di sejumlah negara, pemotor masih menjadi penyebab tinggi angka kecelakaan.

Ketidaksiapan pengendara motor inilah yang membuat Bosch kemudian mengembangkan teknologi sebuah teknologi antiselip.

Selama ini pihak perusahaan belum menemukan teknologi antiselip yang terbukti mumpuni untuk mengantisipasi kondisi ban tergelincir.

Klaim pemasok komponen otomotif asal Jerman tersebut, teknologi yang dikembangkan relatif sederhana, namun dinalai efektif mengurangi kecelakan motor akibat ban tergelincir.

Ide awal pengembangan teknologi ‘peluncur’ itu sendiri terinspirasi dari seorang antariksawan saat mengendalikan tubuhnya dalam kondisi gravitasi nol. Dari situlah Bosch membuat komponen roket yang disematkan pada daerah samping sepeda motor.

Roket tersebut efektif bekerja ketika motor kehilangan kestabilan atau motor terbaca oleh sensor akan terjatuh. Saat itu juga roket memberikan dorongan ke arah yang berlawanan.

Saking kuatnya dorongan –seperti pesawat ruang angkasa menggunakan pendorongnya–, menyebabkan motor kembali stabil dan akhirnya mudah dikendalikan.

Dalam uji Bosch, para insinyur Bosch masih mengandalkan penyangga pada sepeda motor yang dikendarai dalam kecepatan cukup tinggi. Mereka belum mengumumkan hasil ujinya selama ini. Namun dalam video berdurasi selama 45 detik, teknologi yang dikembangkan terbukti bekerja.

Teknologi tersebut akan terus dikembangkan, dan Bosch belum menemukan cara terbaik menyimpan teknologi tersebut untuk benar-benar siap digunakan setiap sepeda motor dilansir visordown.com.

Sumber : CNN.com