Pada Sabtu (28/7) mendatang momen bersejarah gerhana bulan total terlama pada abad ke-21 akan terjadi. Indonesia menjadi salah satu negara yang bisa menyaksikan momen ini.
Tidak hanya Indonesia, beberapa negara di dunia juga bisa melihat gerhana bulan total dengan mata telanjang. Dilansir dari Business Insider, apabila cuaca mendukung dan bersih dari polusi, sebagian besar negara di Afrika Utara, Timur Tengah, dan Asia Tengah bisa menikmati gerhana bulan total.
Antartika juga bisa memiliki pemandangan yang bagus. Sementara itu negara-negara di Eropa, Asia Timur, Australia, bisa menikmati gerhana bulan sebagian. Momen ini terjadi ketika bulan melewati sebagian bayangan bumi.
Sayangnya, negara-negara di Amerika Utara seperti Amerika Serikat, Meksiko, Kanada tidak bisa menyaksikan gerhana bulan. Namun, TimeAndDate.com menyediakan layanan live streaming untuk mereka yang tidak dapat melihat gerhana bulan total.
Gerhana bulan sebagian dimulai ketika bulan pertama kali menyentuh penumbra. Badan Luar Angkasa Amerika Serikat (NASA) mengatakan gerhana bulan sebagian akan terjadi pada 28 Juli pukul 00:14 WIB.
Gerhana bulan total akan dimulai pada pukul 02.30 WIB dan berakhir pada 04:13 WIB. Total durasi dari gerhana bulan total adalah 1 jam 43 menit. Gerhana bulan total akan membuat bulan menjadi berwarna merah.
Fase selanjutnya adalah gerhana bulan total sebagian ketika bulan keluar dari bayangan bumi. Seluruh fase dari gerhana bulan akan selesai pada 06:28 WIB.
Dilansir dari NBC, tidak seperti gerhana matahari, gerhana bulan tidak beresiko bagi mata, sehingga tidak diperlukan kacamata pelindung. Gerhana bulan juga lebih mudah dilihat daripada gerhana matahari.
“Untuk melihat gerhana matahari, Anda harus berada tepat di sepanjang garis tengah untuk melihat gerhana total. Untuk gerhana bulan, Anda bisa berada di bagian tertentu dari belahan bumi dan melihatnya,” kata ahli geologi NASA Noah Petro.
Sumber : CNN.com