Tangkis Asing, Indonesia Harus Buat Beleid Ekonomi Digital

0
906
Ilustrasi. (Foto: CNN Indonesia/Safir Makki)
Ilustrasi. (Foto: CNN Indonesia/Safir Makki)

Indonesia harus segera menyiapkan ekosistem ekonomi digital. Pasalnya, saat ini berkembangan ekonomi digital semakin pesat dan banyak peranan perusahaan asing.

Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) mengatakan Indonesia harus segera membuat ekosistem yang berpihak terhadap ekonomi digital termasuk e-Commerce. idEA menilai jika Indonesia tidak siap menghadapi ekonomi digital, maka akan didominasi oleh perusahaan asing.

Ketua Umum idEA Ignatius Untung mengatakan ekosistem ini dapat berbentuk beleid yang berpihak pada ekonomi digital, pelatihan tenaga kerja, hingga ajakan terhadap perusahaan agar melakukan digitalisasi.

“Kita harus menyiapkan semua stakeholder untuk berpihak ke ekonomi digital. Secara holistik harus berpihak pada ekonomi digital,” ujar Igantius di bilangan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (6/9).

Ignatius mengingatkan ekosistem digital memiliki daya disruptif yang membuat industri harus segera melakukan perubahan dengan cepat. Ia memberi contoh kasus perusahaan taksi raksasa di Indonesia bisa goyah dalam waktu kurang dari 5 tahun karena gempuran transportasi online.

Dia pun mencontohkan Pokemon-Go hanya butuh waktu 19 hari untuk mendapatkan 50 juta penggunanya. Jelas super cepat dibanding industri yang lebih matang seperti maskapai, otomotif, telepon, atau bahkan televisi yang butuh waktu puluhan tahun untuk mencapai angka serupa.

“Digital ekonomi sudah jadi raja di seluruh dunia. Di Indonesia belum. Kita tidak punya waktu untuk berpikir banyak,” kata Igantius.

Kekuatan Ekonomi Digital 

Kekuatan ekonomi digital juga menjadi penggerak utama revolusi industri 4.0 yang kini mulai didengungkan.

Indonesia pada tahun 2030 diprediksi menjadi negara berkekuatan ekonomi terbesar ke tujuh di dunia. Pada tahun 2035 bahkan diprediksi Indonesia akan merangkak naik ke peringkat ke lima.

“Kalau tidak kita kasih iklim ekonomi digital yang bagus ketika semua pindah ke online dan kita tidak ikutin kemauan pasar, semua jadi asing. Kita harus pikirkan bagaimana sebanyak mungkin industri bisa masuk digital Tapi kalau tidak ada jalan ke ekonomi digital juga, Indonesia akan dijajah,” kata Ignatius.