Xiaomi Bantah Tudingan Perusak Harga Pasar Bisnis Ponsel

0
975
Xiaomi membantah tudingan sebagai perusak harga pasaran ponsel pintar. (Foto: CNN Indonesia/Hesti Rika)
Xiaomi membantah tudingan sebagai perusak harga pasaran ponsel pintar. (Foto: CNN Indonesia/Hesti Rika)

Xiaomi selalu lekat dengan julukan perusak harga pasar di ranah bisnis ponsel pintar. Seperti diketahui, nyaris seluruh produk besutan Xiami dibanderold engan harga mirih dibandingkan besutan kompetitor dengan spesifikasi yang nyaris sama.

Country Manager Xiaomi Indonesia Steven Shi membantah tudingan bahwa pihaknya merusak harga pasaran ponsel. Strategi membanderol produk dengan harga murah menurutnya semata-mata lantaran ingin menyediakan produk terbaik demi kepentingan bisnis.

Selain fitur lengkap, menurutnya harga yang kompetitif kerap menjadi konsumen di Indonesia yang masih sensitif soal harga. Shi menyebut konsumen Indonesia selalu ingin semua fitur premium lengkap, namun dengan banderol harga ramah di kantong.

“Kita selalu ingin menyediakan produk yang terbaik di industri ini. Kita juga selalu mendengarkan Mi Fans mereka mau apa, butuh apa. Soal julukan, itu kan orang lain yang buat, kalau kita ya tetap membuat produk terbaik yang bagus dan harga yang bagus juga,” kata Steven di Hotel Raffles, Jakarta Selatan, Selasa (4/9).

Xiaomi memang terkenal merusak harga pasar. Salah satu yang cukup mencengangkan yakni kemunculan sub-brand Poco yang merilis Pocophone F1 yang memiliki cipset Qualcomm Snapdragon dengan harga Rp5 juta-an . Padahal cipset ini biasa digunakan oleh ponsel flagship yang dibanderol mulai harga Rp8 juta hingga menyentuh angka dua digit.

Yang terbaru, Xiaomi meluncurkan tv pintar Mi TV 4A 32 inci yang dibanderol dengan harga Rp 2juta. Pengguna bisa menikmati 700 ribu jam konten yang berada di Smart TV. Dibekali dengan layar LED dengan panel HD 1366 x 768, Smart TV ini memang jauh lebih murah dibandingkan dengan Samsung Smart TV K300 yang dibanderol dengan harga Rp3 jutaan. Kendati demikian, Smart TV Samsung sudah mengadopsi panel FHD.

Belum sampai setahun Xiaomi merilis ponsel Redmi 5 dan Redmi 5a, Xiaomi kembali merilisi Redmi 6 dan Redmi 6a sebagai penerus. Xiaomi dianggap terlalu cepat merilis ponsel anyaer sehingga membuat konsumen bimbang untuk memilih ponsel yang diperlukan.

Shi mengatakan Xiaomi merilis ponsel untuk memenuhi kebutuhan para konsumen terhadap fitur-fitur. Ia berdalih konsumen menuntut produsen untuk menghadirkan teknologi teranyar. Belum lagi setiap konsumen secara spesifik mengincar fitur-fitur tertentu.

“Kami selalu mendengarkan Mi fans. Kami buat produk sesuai dengan yang mereka mau. Itulah kenapa kami luncurkan penerus Redmi 5 untuk memberikan lebih banyak teknologi dan menyediakan teknologi terbaru. Karena ada juga orang yang butuh baterai besar, kamera selfie yang bagus, jadi ya kami menyediakan semuanya sesuai kebutuhan,” imbuhnya.