Pakai WhatsApp Disebut Bisa Bikin E-Commerce Lebih Hemat

0
917

Perusahaan pemasaran online Insider menganggap dengan menggunakan WhatsApp sebagai pihak ketiga untuk berhubungan dengan konsumen, platform e-commerce bisa fokus ke lini bisnis utama.

Country Manager Insider Indonesia Joe Harahap mengatakan WhatsApp sebagai pihak ketiga menawarkan solusi agar e-commerce tidak perlu membuat dan mengembangkan saluran pesan singkat sendiri.

“Biasanya keuntungan ditawarkan ke partner adalah solusi agar mereka tidak perlu bikin tim sendiri untuk fokus ke pengembangan aplikasi sendiri. Biarkan tim mereka fokus ke bisnis utama,” kata Joe usai acara Frontiers of Digital Growth Summit: How New Messaging Channel Are Shaking Up Costumer Experiences, di Jakarta Rabu (27/3).

Joe mengatakan apabila platform e-commerce ingin membuat saluran pesan, maka mereka harus merekrut sumber daya manusia tambahan. Belum lagi saluran pesan ini juga harus dipelihara.

“Kalau misalkan e-commerce mau bikin chat channel sendiri otomatis mereka harus rekrut orang lagi. Orang yang memang bisa bikin chat channel sendiri dan juga ini harus dipelihara,” imbuhnya.

Joe menjelaskan dari segi hitung-hitungan bisnis, e-commerce lebih untung menggunakan layanan pihak ketiga untuk aplikasi pemesanan. Investasi kepada lini utama bisnis e-commerce bisa ditingkatkan alih-alih harus investasi lagi untuk mengembangkan saluran pemesanan.

“Daripada investasi di saluran pesan, lebih baik investasinya ditaruh di lini bisnis utama mereka. Sementara yang lain mereka bisa pakai pihak ketiga seperti WhatsApp, Line, dan BBM,” ucapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Growth Marketing Senior Manager, Blibli.com Tabah Yudhananto mengatakan saat ini WhatsApp digunakan oleh Blibli sebagai alat konfirmasi status pemesanan. WhatsApp belum digunakan sebagai saluran pemasaran produk.

Tabah mengatakan pihaknya harus berhati-hati menggunakan WhatsApp sebagai saluran promosi. Pasalnya, konsumen pasti akan jengah jika terus menerus mendapatkan konten promosi yang tidak relevan.

Selain akan berdampak negatif bagi platform e-commerce, hal tersebut juga akan berpengaruh pada WhatsApp. Konsumen bisa meninggalkan WhatsApp dan beralih ke aplikasi pesan lainnya.

“Promosi harus hati-hati, bagian itu ketika bisa dipakai promosi kita harus liat apakah ini relevan untuk konsumen. Bisa dianggap spam atau mengganggu,” kata Tabah.

Sumber : CNN [dot] COM