Foto pertama lubang hitam bukan cuma menjadi perhatian bagi kalangan penikmat ilmu pengetahuan. Perusahaan penyedia gambar daring asal Negeri Tirai Bambu, Visual China Group memanfaatkan momen popularitas terbitnya foto lubang hitam. Perusahaan itu tertarik memakai foto objek antariksa itu untuk kepentingan mendulang duit.
Dikutip dari Financial Express, Jumat 12 April 2019, Visual China Group mengklaim telah mengantongi hak cipta atas foto lubang hitam dari Event Horizon Telescope, untuk kepentingan periklanan. Perusahaan China itu malah mengklaim, mereka telah punya lisensi untuk menampilkan foto lubang hitam di dalam website mereka.
Visual China Group terbilang gerak cepat. Begitu foto lubang hitam dirilis ke publik pada Kamis lalu oleh astronom, perusahaan itu langsung menampilkan foto lubang hitam di situs mereka. Dalam situs mereka, untuk kepentingan pembayaran, pengguna harus menggunakan foto lubang hitam.
Padahal hak cipta foto lubang hitam yakni dipakai untuk media massa dalam konteks sains dan ilmu pengetahuan, bukan untuk kepentingan komersial.
Klaim Visual China Group langsung dibantah oleh European Southern Observatory (ESO). Badan pengamatan astronomi Eropa itu mengungkapkan belum memiliki kontrak foto lubang hitam. ESO menuding perusahaan China itu secara ilegal mengklaim hak cipta foto objek antariksa yang menarik perhatian dunia tersebut.
Sontak saja, apa yang dilakukan perusahaan China itu menuai kritik di dunia maya. Perusahaan itu dihujat tak tahu diri.
Setelah klaim hak cipta foto lubang hitam ini ramai, pemerintah China turun tangan. Kamis 11 April 2019, lembaga pengawas siber di Tianjin memerintahkan Visual China Group untuk mengakhiri ‘praktik ilegal dan melanggar aturan’.
Visual China Group kemudian meminta maaf sehari selepasnya. Dalam sebuah pernyataan, perusahaan foto daring itu mengakui kurangnya pengawasan atas kontraktor kontributor perusahaan. Visual China Group menduga pihak yang mengunggah foto lubang hitam di situs mereka adalah kontributor perusahaan tersebut.
“Kami telah menurunkan semua foto yang tidak mematuhi aturan dan menutup situs secara sukarela untuk perombakan sesuai aturan undang-undang,” jelas Visual China Group dalam keterangannya.