Walkman bisa dibilang menjadi pelopor tren perangkat musik portabel. Pemutar kaset ini lahir 40 tahun lalu pada 1 Juli 1979. Pada 40 tahun lalu, Sony Walkman pertama kali dijual dengan harga super mahal, 39.433 yen atau seharga 57.109 yen (Rp7,4 juta; kurs 1 yen= Rp130) jika dikonversi mengikuti inflasi saat ini.

Perangkat ini dinilai cukup revolusioner pada masanya. Sebagai pemutar musik portabel pertama, gara-gara perangkat ini earphone atau headphone untuk pertama kalinya bisa digunakan sembari beraktivitas.

Para pecinta musik bebas untuk mendengarkan musik dari mana saja. Sebab, sebelumnya mereka terpaku mesti mendengarkan musik dari tape yang besar dan berat.

“Dulu pas ada walkman seneng banget soalnya pertama kali bisa dengerin musik sambil tidur-tiduran. Kalau pake tape kan berat mindah-mindahinnya (ke kamar),” jelas Hanna Samosir, pegawai swasta, kepada CNNIndonesia.com, Jumat (7/5).

Bisa jadi tanpa ada Walkman, tak akan ada iPod atau perangkat yang membuat manusia bisa menikmati hiburan sembari berjalan-jalan.

Sejak penjualan perdana pada 1979, Walkman telah dijual lebih dari 400 juta perangkat. Merek besutan Sony ini pertama kali mengeluarkan pemutar kaset yang dinamakan Walkman dan mendapat sambutan hangat di masyarakat. Hampir semua penikmat musik menggunakan alat ini.

“Waktu SD pakai Walkman dibeliin bokap (ayah). Pasti make terus tiap pergi ama pulang sekolah,” jelas Renata, pegawai swasta, yang juga seorang pengguna berat Walkman lainnya.

Ketika era berganti, Sony membuat Walkman versi pemutar CD yang dikenal dengan Discman. Selanjutnya pemutar CD itu bertransformasi menjadi pemutar minidisc, dan terakhir membuat pemutar MP3. Setelah era MP3 player, Sony menjual perekam suara digital yng disebut Scoopman.

Dilansir dari The Verge, dari 400 juta Walkman yang terjual, 200 diantaranya adalah pemutar kaset. Namun, Sony mematikan lini Walkman pemutar kaset pada 2010 ketika serbuan iPod dan aplikasi pemutar lagu di smartphone kian populer.

Ketika era feature phone meraja, Sony sempat memperkenalkan ponsel seri Walkman bagi penggunanya. Mendapat respons positif, Sony sempat menelurkan beberapa seri ponsel Walkman tersebut.

Ketika era smartphone makin menanjak, Sony sempat mencoba mengulang peruntungan dengan memperkenalkan ponsel seri Walkman pada lini smartphonenya. Ia juga memperkenalkan aplikasi Walkman sebagai pemutar musik file digital. Namun, aplikasi ini tak berhasil memulihkan era kejayaan Walkman.

Bahkan smartphone Sony sendiri pun ikut terlibas oleh persaingan ketat dari Samsung, Apple, dan perangkat ponsel China. Saat ini, Sony bahkan tidak masuk ke lima merek ponsel pintar teratas secara global.