Kaitkan Kebakaran Semak Australia dengan Pernikahan Sesama Jenis, Bintang Rugby Dikecam

0
699

Pemain rugby Australia memicu kemarahan karena mengaitkan kebakaran semak yang tengah melanda negara itu dengan pernikahan sesama jenis dan aborsi.

Israel Folau – yang dipecat tim rugby Australia pada bulan Mei terkait pernyataan anti-homoseksual di media sosial – menggambarkan kebakaran semak sebagai “bentuk dari pengadilan Tuhan”.

Enam orang meninggal sejak bulan lalu karena kebakaran yang melanda Australia bagian timur.

Perdana Menteri Scott Morrison mengecam pernyataan Folau yang disebut “sangat tidak peka”.

“Dia seorang warga negara bebas, dia dapat mengatakan apapun yang diinginkannya tetapi ia tidak peka terhadap korban kebakaran yang tengah bersedih karena rumah mereka terbakar,” kata Morrison kepada pada wartawan hari Senin (18/11).

Folau, yang beragama Kristen berkhotbah di gerejanya di Sydney pada hari Minggu (17/11), dan mengatakan keputusan Australia untuk meloloskan hukum aborsi dan pernikahan sesama jenis bertentangan dengan “sabda Tuhan”. Ia menambahkan bangsa Australia perlu “bertobat”.

“Lihat seberapa cepat terjadinya kebakaran semak ini, kekeringan ini, semua hal ini terjadi dalam waktu singkat. Apakah Anda berpikir ini sebuah kebetulan?” katanya.

Pernyataannya memicu kemarahan banyak warga Australia melalui internet.

Dia juga dikecam tokoh-tokoh setempat yang sebelumnya mendukungnya.

“Israel, kendalikan diri,” kata penyiar Alan Jones di acara radionya pada hari Senin. “Komentar-komentar ini tidak membantu.”

Rugby Australia (RA) memecat mantan pemain klub Wallabies ini pada bulan Mei karena dia menyatakan di media sosial bahwa “neraka menunggu” kehadiran para homoseksual.

Pemain berumur 30 tahun itu banyak dikecam karena pernyataaan ini, disamping komentar lainnya yang ditujukan kepada para transgender.

Tetapi Folau juga mendapatkan dukungan lisan kelompok Kristen.

Folau menuntut RA terkait pemecatannya, dengan mengatakan kontraknya diputus secara ilegal karena agamanya.

Rugby Australia membela keputusan pemecatan Folau dengan alasan ia melanggar kode etik. Dia sebelumnya adalah salah satu atlet dengan pendapatan termahal di negara itu.