International Data Corporation (IDC) Indonesia yang menunjukkan pamor Samsung meredup pada kuartal ketiga 2019. Hal itu terbukti dari data pengapalan ponsel yang diterbitkan lembaga riset independen tersebut.

Total pengiriman ponsel Samsung diketahui melorot ke posisi ketiga, dan disalip oleh Oppo dan Vivo yang merajai pasar dengan menyabet posisi satu dan dua.

Menanggapi laporan tersebut, Product Marketing Manager Samsung Mobile Taufiq Furqan mengatakan pihaknya akan tetap berfokus memberi inovasi terbaik untuk masyarakat. Selebihnya, ia enggan memberikan komentar lebih lanjut.

“Soal data IDC, saya tidak mau komentar. Fokus kami tetap satu, memberikan inovasi yang terbaik untuk masyarakat,” kata Taufiq kepada awak media usai Media Session Samsung Galaxy Fold di Hotel Fairmont, Jakarta, Jumat (13/12).

Menurut Taufiq, pihaknya tengah fokus menyiapkan sejumlah produk yang bakal diperkenalkan 2020 mendatang. Terlebih, ponsel lipat Samsung Galaxy Fold di kelas flagship baru dipasarkan di Indonesia hari ini.

Sebelumnya, Analisis Pasar IDC Indonesia Risky Febian mengungkap alasan merosotnya pamor Samsung di Indonesia lantaran Samsung terlalu terburu-buru meluncurkan ponsel seri As.

Seri As adalah versi perpanjangan dari Samsung Galaxy A yang sudah meluncur sejak awal tahun. Samsung Galaxy A10s dan A20s adalah contoh dari seri tersebut.

“Seri As yang diluncurkan kuartal ketiga ini memang membawa fitur-fitur yang up to date, namun upgrade seri As dianggap terlalu cepat dan peningkatan spesifikasi yang dilakukan tidak terlalu jauh,” ujarnya kepada CNNIndonesia.com melalui sambungan telepon, 14 November lalu.

Menurut data yang dikumpulkan IDC, pada Q3 2019 Samsung melorot ke posisi 3 disalip oleh Oppo yang menempati posisi pertama dan Vivo di tempat kedua. Sementara Xiaomi menempati posisi empat dan Realme menguntit di posisi lima.

Sebelumnya, IDC sempat mengungkap kalau pangsa pasar terbesar Indonesia memang ada di kelas ini, dengan ponsel-ponsel di rentang harga Rp2 jutaan. Strategi Samsung dengan ponsel seri A miliknya sepertinya cukup membuahkan hasil.

Berdasarkan catatan IDC, seri A dinilai cukup sukses mendongkrak pamor Samsung pada kuartal pertama (Januari-Maret) dan kedua (April-Juni) 2019. Saat itu, Samsung berhasil mempertahankan predikat vendor ponsel nomor 1 di Indonesia. Pengapalan Samsung di kuartal kedua juga tercatat cemerlang, sebesar 26,9 persen.