Gubernur New York dan lima negara bagian lainnya di kawasan pesisir timur Amerika Serikat tengah menjajaki rencana pencabutan langkah pembatasan sosial.
Para gubernur New York, New Jersey, Rhode Island, Connecticut, Delaware, dan Pennsylvania berjanji akan melakukan pendekatan “sangat berhati-hati”, namun tidak merinci kerangka waktunya.
Rangkaian diskusi ini dimulai tatkala wabah corona di New York disebut melandai, meski jumlah kematian telah melampaui 10.000 orang.
Secara nasional, AS mencatat terdapat lebih dari 555.000 kasus positif dan 22.000 orang meninggal dunia.
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Dr Tedros Ghebreyesus, mewanti-wanti agar langkah pembatasan sosial yang diberlakukan untuk memperlambat penyebaran virus corona tidak buru-buru dicabut.
“Covid menyebar sangat cepat, tapi menurun jauh lebih lambat. Dengan kata lain, penurunan [kasus] jauh lebih lambat ketimbang peningkatan [kasus]. Tindakan-tindakan pengendalian harus dicabut perlahan,” kata Tedros.
Bagaimana situasi di New York?
Di AS, New York menjadi pusat perlawanan terhadap virus corona.
Tercatat sebanyak 190.000 kasus positif corona ada di negara bagian itu. Adapun lebih dari 10.000 orang meninggal dunia akibat Covid-19, yang tertinggi di dunia.
Gubernur Andrew Cuomo menegaskan bahwa dirinya meyakini “yang terburuk telah berakhir” di New York.
Jumlah kematian harian di negara bagian itu mencapai 671 orang, yang terendah selama sepekan.
“Jika kita terus bersikap cerdas, saya yakin kita berada pada awal jalur menuju normal.”
Akan tetapi kemajuan yang dicapai akan dengan cepat berbalik jika warga New York tidak mematuhi protokol pembatasan sosial.
“Anda bisa membalikkan angka itu dengan bersikap sembrono selama dua atau tiga hari,” katanya.
Bagaimana sikap Trump?
Sejauh ini pemerintahan Presiden Donald Trump telah merilis panduan pembatasan sosial sampai 30 April. Namun, bukan rahasia jika dia berniat untuk melonggarkan pembatasan tersebut.
Untuk itu, dia diperkirakan bakal membentuk sebuah komisi untuk memberi petunjuk mengenai pembukaan wilayah. Salah satu anggota komisi itu ditengarai adalah Ivanka, putrinya.
“Presiden ingin melihat ekonomi kembali terbuka sehingga masyarakat dapat bekerja lagi, namun data saintifik yang akan mendorong kerangka waktu keputusan-keputusan tersebut,” kata juru bicara Gedung Putih.
Para gubernur di kawasan pesisir timur AS, yang dipimpin Gubernur New York, Andrew Cuomo, mengatakan mereka akan melakukan pendekatan secara berhati-hati dan hanya akan memutuskan melalui panduan medis yang ketat.
“Ini semuanya baru bagi kami. [Kondisinya] membuang banyak aturan lama dan cara lama berbisnis,” kata Cuomo.
“Perbatasan negara kecil maknanya bagi virus ini,” tambahnya.
Gubernur Connecticut, Ned Lamont, mengatakan mereka akan bekerja sama di bidang transportasi dan informasi sehingga kelak akan ada bank data untuk membantu pengawasan terhadap pembukaan bertahap.
Hal ini, menurutnya, disebabkan rute penglaju utama telah menjadi “koridor Covid”.
Kerja sama serupa dilaporkan akan dilakukan Negara Bagian California, Washington, dan Oregon di kawasan pesisir barat AS.
Akan tetapi, Presiden Donald Trump mengisyaratkan bahwa gubernur tidak punya kewenangan untuk membuka kembali negara-negara bagian.
Dalam cuitannya dia menyebut, “sejumlah media berita palsu menyatakan keputusan gubernur yang membuka negara bagian. Ini adalah keputusan presiden. Presiden Amerika Serikat yang menentukan keputusan.”
Trump juga berkata bahwa beragam hal dalam Konstitusi AS memberikannya wewenang.
Meski Trump berargumen demikian, Konstitusi AS jelas menegaskan bahwa negara bagian memiliki kendali atas ketertiban umum dan keamanan. Menurut sejumlah akademi, itu berarti gubernur punya kewenangan untuk menentukan apakah pembatasan yang berkaitan dengan virus corona bisa dicabut.
Bagaimana pendekatan negara lain?
Berbagai negara dan wilayah menempuh pendekatan berbeda mengenai pelonggaran pembatasan sosial atau karantina wilayah.
Pemerintah China memutuskan untuk mencabut sebagian karantina wilayah atau lockdown di Kota Wuhan—tempat wabah virus corona bermula.
Pemerintah Spanyol mengizinkan 300.000 pekerja non-kunci untuk kembali bekerja. Kemudian Italia, negara paling parah terdampak wabah virus corona, akan membolehkan bidang-bidang pekerjaan tertentu untuk beroperasi kembali.
Di Prancis, Presiden Emmanuel Macron memperpanjang karantina wilayah selama empat pekan mendatang, sampai 11 Mei. Dalam pidato yang disiarkan di televisi, Macron menegaskan pembatasan yang saat ini ditempuh membuat wabah melambat, namun virus belum dikalahkan.
Melalui perpanjangan karantina ini, sekolah-sekolah akan dibuka secara bertahap, namun restoran harus tetap ditutup.