‘Staf Terinfeksi’ di Istana Kepresidenan Afghanistan

0
686

Puluhan anggota staf yang bekerja di istana kepresidenan Afghanistan telah dinyatakan positif virus corona, menurut laporan sejumlah media.

Awalnya dilaporkan ada 20 kasus, namun pada hari Minggu (19/04) surat kabar New York Times mengatakan jumlahnya telah naik menjadi 40.

Pemerintah Afghanistan belum berkomentar dan tidak ada laporan bahwa Presiden Ashraf Ghani telah terinfeksi.

Ghani, 70 tahun, dilaporkan kehilangan sebagian perutnya karena kanker pada tahun 1990-an.

“Sekitar 20 orang terinfeksi COVID-19 di istana kepresidenan. Namun informasi ini dirahasiakan supaya tidak menyebabkan kepanikan,” kata seorang pejabat pemerintah kepada kantor berita AFP, Sabtu(18/04).

Sebuah kiriman Twitter yang diterbitkan oleh istana kepresidenan pada hari Kamis (16/04) menunjukkan Presiden Ghani memimpin rapat kabinet lewat sambungan video, namun sejak itu akun tersebut membagikan foto sang presiden menemui para pejabat tinggi Iran secara langsung — meskipun dari kejauhan.

Laporan pemerintah Afganistan pada hari Sabtu menunjukkan 933 kasus virus corona yang terkonfirmasi di seluruh negara tersebut, dengan 33 kematian.

Meskipun angkanya tampak rendah, negara itu mengalami keterbatasan akses pada uji dan sistem kesehatannya rusak berat akibat konflik puluhan tahun.

Ada juga ketakutan bahwa virus bisa menyebar setelah lebih dari 150.000 warga Afganistan kembali dari Iran yang terdampak parah oleh virus pada bulan Mei, sedangkan puluhan ribu lainnya pulang dari Pakistan.