Korut ‘Ledakkan Kantor Penghubung’ Dekat Perbatasan Korsel

0
617

Korea Utara dilaporkan telah meledakkan kantor penghubung dengan Korea Selatan dekat kota perbatasan Kaesong, sebut sejumlah pejabat Korsel.

Peristiwa ini terjadi beberapa jam setelah tentara Korut menyatakan siap memasuki zona demiliterisasi yang berbatasan dengan Korea Selatan.

Kementerian Unifikasi Korsel mengonfirmasi bahwa pada pukul 14.49 waktu setempat telah terjadi ledakan di kantor penghubung.

Kantor itu dibuka pada 2018 untuk membantu komunikasi antara Korsel dan Korut. Sejak Januari lalu, kantor yang berada di wilayah Korut tersebut dalam keadaan kosong lantaran adanya pembatasan pergerakan guna mencegah penyebaran Covid-19.

“Perusakan keji Korea Utara terhadap kantor penghubung di Kaesong adalah pukulan simbolis terhadap rekonsiliasi dan kerja sama antara Korea,” kata Leif-Eric Easley, profesor yang mengajar di Ewha University di Seoul.

“Sulit melihat bagaimana perilaku semacam itu akan membantu rezim Kim [Jong-un] mendapatkan apa yang diinginkan dari dunia, namun jelas foto-fotonya akan digunakan untuk propaganda domestik.”

Beberapa jam sebelumnya, tentara Korea Utara menyatakan siap memasuki zona demiliterisasi yang berbatasan dengan Korea Selatan.

Ancaman itu merupakan respons atas aksi kelompok pembelot Korut yang berlindung di Korsel dan mengirimkan materi-materi propaganda di wilayah perbatasan.

Selama akhir pekan, Kim Yo-jong, adik perempuan pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, mengatakan dirinya telah memerintahkan tentara untuk mempersiapkan diri menduduki zona demilitarisasi.

Militer Korut pun mengatakan siap “untuk mengubah garis depan menjadi benteng dan meningkatkan kewaspadaan militer”.

Zona Demiliterisasi Korea atau (DMZ) adalah wilayah perbatasan antara Korea Utara dan Korea Selatan yang memiliki lebar dua kilometer dan panjang 250 kilometer.

Ketegangan antara kedua negara terus meningkat selama beberapa waktu akibat dari selebaran yang melintasi perbatasan, biasanya dikirim melalui balon dari wilayah selatan ke utara.

Kementerian Pertahanan Korea Selatan, Selasa (16/06), merespons ancaman itu, dan mengatakan tengah bekerja sama dengan Amerika Serikat dalam memantau secara dekat gerakan militer di Utara.

Apa kata Korea Utara?

Korea Utara dan Korea Selatan dipisahkan oleh zona demiliterisasi (DMZ) – wilayah penyangga di sepanjang perbatasan yang telah memisahkan kedua negara sejak Perang Korea pada 1950-an.

Pada Selasa (16/06), militer Korea Utara mengatakan pihaknya “sedang merencanakan sebuah aksi” bagi tentara untuk pindah “ke zona yang telah mengalami demiliterisasi”.

Staf Umum Militer Korea Utara mengatakan pihaknya dalam status “siaga tinggi” dan siap untuk secara “cepat dan menyeluruh” menerapkan keputusan apa pun yang diambil pemerintah.

Pernyataan itu muncul setelah adik perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengancam aksi militer terhadap Korea Selatan.

“Saya merasa ini saatnya untuk memutuskan hubungan dengan pemerintah Korea Selatan,” kata Kim Yo-jong, yang memegang peran senior dalam hierarki politik Korea Utara.

Dia berjanji akan mengambil “tindakan” dan mengatakan telah menginstruksikan militer, serta mengakhiri pernyataannya dengan: “Sampah harus dibuang ke tempat sampah.”